Pegadaian Mulai Kembangkan Bisnis Gadai non-Emas

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2016 14:20 WIB
Pegadaian melihat peluang bisnis pembiayaan gadai non-emas dengan maraknya pergadaian swasta. Apalagi, OJK bakal meresmikan usaha gadai swasta.
Warga menggadaikan barangnya di Kantor Pegadaian Cabang Pasar Senen, Jakarta, Senin (30/6). PT Pegadaian (Persero) memperkirakan adanya peningkatan transaksi selama bulan Ramadan sebesar 3-4 persen dibandingkan bulan biasa akibat tingginya kebutuhan masyarakat akan uang tunai. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pegadaian (Persero) mulai mengembangkan bisnis gadai non-emas. Selama ini, perusahaan pembiayaan pelat merah tersebut banyak mengandalkan pembiayaan berbasis emas, yaitu lebih dari 95 persen dari total portofolio bisnis perseroan.

Dijono, Direktur Bisnis II Pegadaian menuturkan, perseroan melihat peluang bisnis dari pembiayaan gadai non-emas dengan maraknya pergadaian swasta. Apalagi, tidak akan lama lagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai meresmikan usaha gadai swasta.

"Kami pernah berjaya kan dengan bisnis gadai non-emas, seperti kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua, televisi, laptop dan ponsel. Sekarang, kami akan kembangkan lagi, ceruk pasarnya masih besar," ujar Dijono kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dijono, bisnis gadai non-emas Pegadaian kembali dibangkitkan setelah dua tahun terakhir harga emas cenderung turun. Sebagai alternatif di tengah penurunan harga emas, perseroan berupaya mendongkrak bisnis gadai dari pergadaian non-emas.

"Rupanya, bisnis gadai non-emas masih diminati. Akhir tahun lalu, kami membukukan pembiayaan sebesar Rp200 miliar. Per Juni 2016, pembiayaannya sudah mencapai Rp700 miliar. Ini berarti, peluangnya memang besar," terang dia.

Adapun, hingga akhir tahun nanti, Pegadaian mengincar menyalurkan pembiayaan gadai non-emas sebesar Rp1 triliun. Memang, masih sangat kecil jika dibandingkan dengan target pembiayaan emas perseroan yang sebesar Rp34,5 triliun.

Namun, ia optimistis, dengan strategi baru, seperti menambah jumlah gerai-gerai Pegadaian yang menerima jaminan barang non-emas, bisnis lawas Pegadaian tersebut bisa kembali berjaya. Saat ini, belum semua gerai Pegadaian menerima gadai non-emas dikarenakan keterbatasan gudang penyimpanan.

"Sekarang ini, gerai-gerai kecil yang punya kantor cabang yang besar, bisa terima gadai non-emas. Nanti mereka yang salurkan. Tetapi, belum semua. Kami mulai gencar pembiayaan non-emas ini terutama di Jawa ya," pungkasnya.

Sebagai informasi, hingga Juni 2016, Pegadaian tercatat membukukan total pembiayaan Rp32,6 triliun atau naik 6,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dengan total pembiayaan gadai non-emas sebesar Rp700 miliar per Juni, berarti kontribusi bisnis gadai non-emas masih kurang dari tiga persen. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER