Indef Identifikasi Lima Menteri yang Tidak Bekerja Maksimal

CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 09:38 WIB
Para menteri di sektor pertanian, UMKM, industri, perdagangan, dan BUMN dinilai Indef tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Para menteri di sektor pertanian, UMKM, industri, perdagangan, dan BUMN dinilai Indef tidak menjalankan tugasnya dengan baik. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) telah menyelesaikan evaluasi kinerja para menteri Kabinet Kerja di bidang ekonomi. Hasilnya, lima menteri disebut Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati belum menunjukkan hasil kinerja yang maksimal.

Enny menilai Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memiliki lima kelemahan di sektor pertanian, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi, sektor industri, sektor perdagangan, dan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sektor pertanian dinilai Enny tidak akan mencapai target swasembada pangan di mana selama dua tahun pemerintahan Jokowi, kinerja Menteri Amran Sulaiman belum memberikan hasil. Selanjutnya, sektor UMKM dan koperasi, dinilai tidak memiliki terobosan kebijakan sehingga membuat sektor ini jalan di tempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sektor industri, kinerja Menteri Saleh Husin dirasa belum mampu memberikan dorongan kepada dunia industri untuk benar-benar memanfaatkan komoditas yang dimiliki negeri ini. Sedangkan sektor perdagangan, dalam dua tahun dinilai tidak ada perbaikan dengan pertumbuhan ekspor yang minus walaupun neraca perdagangan Indonesia surplus.

"Untuk BUMN, saya rasa pemerintah punya optimisme saat memberikan Penyertaan Modal Negara (PNM) dan pemerintah mengharapkan BUMN bisa menjadi agent of development. Namun, Menteri BUMN justru tidak bisa melaksanakan tugas-tugas ini," kata Enny, kemarin.

Menurutnya pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan kemudahan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan menjadi masalah utama pemerintah. Dimana dua poin ini merupakan dua indikator yang kerap mempengaruhi ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang sehingga harus serius ditangani pemerintah.

"Kalau evaluasi berdasarkan indikator terukur, sebenarnya hampir semua sektor ekonomi mengalami stagnasi," ujarnya.

Perbaiki Kinerja

Namun, Enny menilai masyarakat menginginkan adanya perbaikan kinerja para menteri, ketimbang bongkar pasang Kabinet Kerja yang isunya kembali menguat belakangan ini.

"Isu ini akan terus bergulir tapi yang dituntut publik itu bukan ada tidaknya reshuffle tapi perbaikan kinerja kabinet ini," kata Enny.

Ia menegaskan, perbaikan kinerja kabinet ini bukan semata-mata untuk membuat para menteri tidak lengser dari jabatannya. Namun, lebih dari itu, para menteri diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan terutama di sektor ekonomi yang sampai saat ini terbawa arus lesunya ekonomi dunia.

“Karena ekonomi tengah menjadi tantangan terberat. Kalau tidak segera diatasi, akan jadi blunder," ujar Enny.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER