Jakarta, CNN Indonesia -- Sri Mulyani Indrawati mengumumkan perpisahannya dengan seluruh pegawai Bank Dunia tempat ia mengabdi sebelum ditunjuk kembali sebagai Menteri Keuangan.
Dalam surat perpisahannya, wanita yang kerap disapa Ani tersebut mengatakan dengan senang hati menerima pinangan Presiden Joko Widodo menjadi bagian dari Pemerintah Indonesia sebagai bendahara negara.
"Penunjukan ini sebagai sebuah kehormatan menjadi pembantu Presiden dan masyarakat Indonesia guna melanjutkan program reformasi yang sudah dijalankan," ujar Ani dalam akun media sosialnya, Rabu (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat perpisahan tersebut Ani juga mengungkapkan komitmennya untuk mengabdi kepada negara khususnya dalam agenda percepatan pembangunan Indonesia dengan target memberikan pelayanan terbaik khususnya bagi warga miskin dan menjamin kue pembangunan ekonomi bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
"Setelah enam tahun mengabdi di Bank Dunia, saya mengundurkan diri sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer (COO). Pengalaman tersebut membuat saya bisa menilai sistem kerja Bank Dunia, di mana saya tak menemukannya di organisasi lain, serta bisa mengajak 180 negara berada dalam satu kesepakatan bersama untuk mengentaskan kemiskinan dan saling berbagi," tulis Ani.
Ani juga tak lupa mengungkapkan perasaan terima kasih kepada atasannya di Bank Dunia yakni Jim yong Kim yang telah memberinya kepercayaan dan keyakinan untuk menduduki jabatan prestisius tersebut.
Ia berharap, dengan terpilih sebagai Menteri Keuangan Kabinet Kerja, Indonesia dan Bank Dunia bisa meningkatkan kerja sama bilateralnya dalam mengatasi permasalahan pembangunan.
"Terakhir, saya mau menambahkan terkait kerja sama internasional dalam menghadapi menurunnya kepercayaan dan meningkatnya populasi di berbagai belahan dunia. Kita membutuhkan lagi berbagai organisasi multilateral. Saya tetap berkomitmen kepada pimpinan untuk mencapai target yang diinginkan dan bekerja bersama dalam menghadapi tantangan besar yang saat ini dihadapi," tutup Ani.
(gir/gen)