Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat hari ini, Rabu (27/7). Indeks naik sebesar 49,96 poin (0,95 persen) ke level 5.274 setelah bergerak di antara 5.245-5.301.
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 38 poin (0,29 persen) ke Rp13.137 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.103-Rp13.167.
Analis Lauthandana Securindo, Krishna Dwi Setiawan menilai penguatan rupiah dan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena sentiman perombakan kabinet (reshuffle), khususnya karena ditunjuknya Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan mengganti Bambang Brodjonegoro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penguatan rupiah memang jelas karena perombakan kabinet, apalagi ada nama Sri Mulyani di mana pelaku pasar sejak dulu punya kharisma, kapabilitas, jadi tidak diragukan lagi, dan sudah terbukti mampu jadi Menteri Keuangan pada saat ekonomi Indonesia terkenan krisis pada 2008 silam," kata Krishna kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/7).
Krishna menyatakan, ada posisi yang menjadi sorotan dari pelaku terkait perombakan ini, yakni posisi dari Menteri Keuangan. Hal ini karena kondisi anggaran pemerintah anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang defisit.
"Jadi negara susah belanja, susah untuk menstimulasi perekonomian, kalau APBN nggak defisit kan tidak perlu ada kebijakan tax amnesty," terang Krishna.
Menurut Krishna, pelaku pasar sendiri sudah lama menunggu momen perombakan kabinet ini karena kabinet yang lalu dinilai belum cukup terbukti mampu menumbuhkan perekonomian Indonesia, padahal Indonesia sendiri memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar.
"Sudah ditunggu sejak lama, pelaku pasar gregetan. Ya ekonomi kita punya potensi yang besar tapi kenapa mereka susah untuk menggerakkan atau menumbuhkan ekonomi kita," katanya.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp10,14 triliun dengan volume 5,94 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp501 miliar.
Sebanyak 202 saham naik, 116 saham turun, dan 92 saham tidak bergerak. Sementara ada delapan sektoral yang menguat dari 10 sektor. Penguatan terbesar dialami oleh sektor industri dasar yang meningkat sebesar 2,51 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 1,72 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,11 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 0,40 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,30 persen, indeks DAX di Jerman naik 0,89 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 1,39 persen.
(gir/gen)