Sri Mulyani Kembali, IHSG Melonjak Kegirangan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2016 12:44 WIB
Perempuan terkuat ke-23 di dunia ini memiliki kedigdayaan di pasar keuangan, sewaktu ia mundur dari Menteri Keuangan pada 2010, IHSG longsor 3 persen.
Perempuan terkuat ke-23 di dunia ini memiliki kedigdayaan di pasar keuangan, sewaktu ia mundur dari Menteri Keuangan pada 2010, IHSG longor 3 persen lebih. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kembalinya Sri Mulyani Indrawati ke kursi pemerintahaan Indonesia serta merta mendongkrak optimisme pelaku pasar keuangan yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,16 persen ke level 5.284 pada akhir sesi I perdagangan.

Dalam perdagangan selama sesi I, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 5.301, atau naik 1,47 persen dari penutupan kemarin di angka 5.224. Data RTI Infokom mencatat, pemodal asing mencetak aksi beli bersih Rp227,3 miliar di pasar reguler.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan, IHSG memang sudah menguat sejak perdagangan dibuka. Hal itu, lanjutnya, karena spekulasi masuknya Sri Mulyani ke dalam jajaran kabinet yang baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“IHSG menguat karena spekulasi Sri Mulyani mau kembali lagi. Hal itu adalah euforia yang terjadi di pasar keuangan,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/7).

Euforia tersebut, kata Satrio, terlihat dari penguatan saham perbankan. Padahal, menurutnya kinerja keuangan perbankan pada paruh pertama tahun ini tidak sesuai ekspektasi pasar.

“Memang kinerja perbankan jelek, tapi saham perbankan malah naik karena spekulasi Sri Mulyani kembali lagi, jadi ini memang euforia,” jelasnya.

Satrio menjelaskan, wanita terkuat ke-23 di dunia ini memang memiliki kedigdayaan di mata pelaku pasar keuangan. Buktinya sewaktu Sri Mulyani mundur dari jabatan Menteri Keuangan pada 2010 lalu, pelaku pasar langsung memberikan respon negatif.

“Dulu ketika Sri Mulyani mundur, IHSG lengser 3 persen lebih,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Satrio berharap kembalinya Sri Mulyani bisa memberi angin segar bagi perekonomian Indonesia. Ia menilai target-target tinggi yang dipatok Presiden Joko Widodo diharapkan bisa tercapai dengan adanya Sri Mulyani.

“Harapannya target-target tinggi yang dipatok Jokowi ini bisa tercapai. Dulu kan berharap pertumbuhan ekonomi bisa di atas 7 persen,” jelasnya.

Untuk diketahui, Sri Mulyani bukan nama yang asing bagi telinga masyarakat Indonesia. Perempuan kelahiran Lampung, 54 tahun silam tersebut pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2005 lalu.

Ani, sapaan akrabnya dinilai sukses melakukan reformasi besar-besaran pada lembaga perpajakan sekaligus bea dan cukai selama dirinya memimpin Kementerian Keuangan. Ia juga berhasil menggandakan investasi langsung ke Indonesia di tahun pertamanya menjadi menteri, dari US$4,6 miliar pada 2004 menjadi US$8,9 miliar.

Beragam penghargaan kemudian dikantongi istri dari Tony Sumartono. Pada 2006, Euromoney menganugerahkannya gelar Menteri Keuangan Terbaik. Berlanjut pada 2008, Forbes menyematkan gelar perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia.

Kecemerlangan Sri Mulyani sebagai bendahara negara berlanjut pada periode kedua, SBY memimpin Indonesia pada 2009.

Namun secara mengejutkan, pada 5 Mei 2010, Sri Mulyani menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada SBY. Dengan satu alasan, menerima tawaran Bank Dunia untuk menjadi Direktur Pelaksana mulai 1 Juni 2010. Jabatan tersebut merupakan jabatan tertinggi kedua setelah Presiden Direktur Bank Dunia. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER