Ketidakpastian Fed dan Ancaman Brexit Lemahkan Wall Street

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2016 03:50 WIB
Bank Sentral AS mempertahankan tingkat suku bunga acuan di kisaran 0,25 hingga 0,5 persen dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Wall Street mengalami koreksi tipis pada penutupan perdagangan Rabu (27/7) setelah Bank Sentral AS (Federal Reserve) mempertahankan tingkat suku bunga acuan di kisaran 0,25 hingga 0,5 persen. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wall Street mengalami koreksi tipis pada penutupan perdagangan Rabu (27/7) setelah Bank Sentral AS (Federal Reserve) mempertahankan tingkat suku bunga acuan di kisaran 0,25 hingga 0,5 persen.

Pada paruh sesi perdagangan, bursa saham AS sempat berbalik menguat (rebound) dari posisi terendahnya pada Rabu.

Namun, ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga Fed dan kekhawatiran investor terhadap dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) memberi tekanan menjelang penutupan perdagangan.   

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami penurunan sebesar 1,58 poin atau 0,01 persen ke level 18.472,17.Sementara indeks S&P 500 kehilangan 2,6 poin atau 0,12 persen menjadi 2.166,58.

Sebaliknya, indeks Nasdaq Composite justru menguat 29,76 poin atau 0,58 persen ke level 5.139,81

Sekitar 7,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdagangan Rabu. Volume transaksi tersebut melampui rata-rata perdagangan harian dalam 20 sesi terakhir, yang melibatkan sekitar s6,4 miliar saham.

Saham-saham emiten teknologi, yang pada perdagangan sebelumnya mengalami koreksi berbalik menguat pada Rabu. Antara lain saham Facebook yang menguat 6 persen dan saham Apple naik 6,6 persen.

Demikian pula dengan saham Boeing, naik 0,8 persen setelah perusahaan pembuat pesawat itu melaporkan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan pad kuartal II 2016.  

Sementara saham produsen minuman ringan, Coke terkoreksi 3,3 persen dan merobohkan indeks S&P 500. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER