Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan pasca libur Lebaran naik 2,79 persen, dari 4.971,58 poin menjadi 5.110,18 poin.
Selama periode 11-15 Juli 2016, transasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kapitalisasi sebesar Rp5.340,98 triliun, bertambah Rp58,7 triliun dari posisi akhir pekan sebelumnya Rp5.489,69 triliun.
Dalam keterangan resminya, Jumat (15/7), BEI melaporkan, rata-rata frekuensi harian meningkat 37,42 persen menjadi 346,11 ribu kali transaksi jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang sebanyak 251,87 ribu kali transaksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, nilai transaksi hariannya turun 3,08 persen, dari Rp8,69 triliun pada akhir pekan lalu menjadi Rp8,42 triliun. Demikian pula dengan rata-rata volume transaksi harian turun 7,42 persen.
Dwi Sahara Soekarno, Kepala Komunikasi Perusahaan BEI merinci, aksi beli bersih investor asing di bursa saham nasional selama enam hari terakhir mencapai Rp5,67 triliun. Secara akumulatif, aliran dana investor asing ke pasar saham Indonesia melalui transaksi pembelian saham mencapai Rp19,68 triliun sepanjang tahun ini.
Dalam periode yang sama, sebanyak tiga emiten mencatatakan obligasi dengan nilai yang bervariasi. Obligasi pertama diterbitkan oleh PT PP Properti Tbk sebesar Rp600 miliar. Kemudian PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2016 senilai Rp230 miliar. Terakhir, Obligasi Berkelanjutan III Bank BTPN sebesar Rp1 triliun, yang diterbitkan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
"Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 286 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp267,65 triliun dan US$100 juta, diterbitkan oleh 102 emiten," jelas Dwi Sahara.
Khusus obligasi pemerintah, BEI mencatat total Srat Berharga Negara (SBN) yang diperdagangkan sampai saat ini sebanyak 93 seri, dengan nilai total mencapai Rp1.607,40 triliun dan US$1.040 juta. Selain itu, tercatat pula lima efek beragunan aset (EBA) senilai Rp1,95 triliun.
(ags)