Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Panin Tbk membukukan laba bersih (konsolidasi) sebesar Rp1,15 triliun selama semester I 2016 tumbuh lima persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,09 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, pertumbuhan laba didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat 4,14 persen mencapai Rp8,60 triliun. Di sisi lain, biaya bunganya turun. Perseroan mampu menekan biaya ini turun hingga 8,33 persen atau sebesar Rp4,50 triliun.
Pemangkasan biaya bunga dana telah mendongkrak pendapatan margin bunga bersih (NIM) perseroan dari 4,13 persen semester I 2015 menjadi 4,96 persen pada periode yang sama tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Juni 2016, Panin Bank mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,14 persen, yakni dari Rp124,9 triliun menjadi Rp133,9 triliun (year on year). Apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, pertumbuhan kredit Panin Bank menyentuh 5,6 persen.
Adapun, dari sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 8,87 persen menjadi sebesar Rp134,22 triliun. Pertumbuhan DPK terutama disumbang oleh dana murah, berupa giro, tabungan, termasuk juga deposito.
Panin Bank berkomitmen untuk terus memupuk ekuitas melalui laba ditahan. Ekuitas perseroan saat ini mencapai Rp32,04 triliun dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 19,77 persen.
(bir)