Jakarta, CNN Indonesia -- Analis Lautandhana Securindo Krishna Dwi Setiawan menilai kenaikan indek harga saham gabungan (IHSG) yang begitu kentara pada penutupan hari ini, senin (1/8), masih ditopang oleh kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) dan perombakan kabinet jilid kedua oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, kedua faktor tersebut masih menjadi alasan kuat indeks melejit menyentuh level 5.361. Sebagai informasi, pada penutupan sore tadi, IHSG naik sebesar 145,58 poin (2,79 persen), setelah bergerak di antara 5.279-5.368.
"Tidak ada sentimen baru, masih soal perombakan kabinet dan amnesti pajak. Pada dasarnya kebijakan amnesti pajak menjadi pondasi yang menopang IHSG hari ini, diikuti oleh perombakan kabinet," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kabinet kerja baru, terlebih lagi nama Sri Mulyani sudah dikenal sejak dulu. Berbagai pengalaman yang dimiliki Sri Mulyani tersebut banyak menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia.
"Begitu derasnya dana asing yang masuk hari ini turut menopang laju IHSG sampai tembus 5.300. Hari ini, dana asing yang masuk mencapai Rp1,8 triliun," terang Krishna.
Ia menyatakan, IHSG masih belum memiliki alasan untuk turun. Sehingga, ia memprediksi IHSG akan terus menguat pada perdagangan esok dalam rentang support 5.334 dan resisten 5.400.
Selain penguatan indeks, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga ikut perkasa ke posisi Rp13.047 per dolar AS atau menguat 65 poin, setelah sempat bergerak di kisaran Rp13.040-Rp13.092.
(bir)