IHSG Rawan Terkoreksi Sentimen Global

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2016 08:13 WIB
Risiko pasar mulai meningkat, menyusul tren pelemahan harga minyak mentah dunia yang kembali mencuatkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (3/8), seiring dengan kondisi pasar saham global tadi malam yang ditandai dengan meningkatnya resiko. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (3/8), seiring dengan kondisi pasar saham global tadi malam yang ditandai dengan meningkatnya resiko.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, pasar saham global tadi malam bergerak di teritori negatif. Ia merinci, indeks saham di Uni Eropa seperti indeks Eurostoxx anjlok 2 persen di 2.906,98. Di Wall Street indeks saham utama DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,4 persen dan 0,6 persen di 1.8313,77 dan 2.157,03.

"Posisi penutupan indeks DJIA tersebut merupakan posisi terendah sejak perdagangan 12 Juli lalu," terang David dalam risetnya, dikutip Rabu (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut David menuturkan, risiko pasar mulai meningkat, menyusul tren pelemahan harga minyak mentah dunia yang kembali mencuatkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Harga minyak mentah tadi malam di AS kembali melemah 1,4 persen di US$39,51 per barel. Sementara, harga emas menanjak.

Adapun, IHSG ditutup menguat sebesar 11,74 poin (0,21 persen) ke level 5.373 setelah bergerak di antara 5.386-5.356.

David memprediksi, IHSG akan bergerak dalam rentang support di 5.300 dan resisten di 5.400 rawan koreksi. Menurut dia, selain karena kondisi pasar global, sentimen negatif lainnya yang akan memengaruhi perdagangan hari ini adalah kecenderungan pelaku pasar yang akan mengamankan keuntungannya pada hari ini.

"IHSG diperkirakan akan rawan koreksi menyusul kecenderungan pemodal untuk mengamankan keuntungannya di tengah harga saham sektoral yang relatif sudah tinggi saat ini," jelasnya.

Di sisi lain, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG berada dalam rentang 5.303 dan resisten 5.418 pada pedagangan hari ini. Menurutnya, rilis data perekonomian inflasi menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil dan terkendali, sehingga kembali memperkuat tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

"Saat ini level support berada cukup kuat pada 5.303 dengan targetresisten yang berpotensi ditembus berada pada level 5418," papar William dalam risetnya. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER