Maret 2017, Terminal 3 Soetta Baru Siap Beroperasi Penuh

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2016 16:44 WIB
PT Angkasa Pura II memperkirakan terminal 3 Bandara Soetta baru siap beroperasi penuh bersamaan dengan tuntasnya proyek kereta Mangarai-bandara pada Maret 2017.
Pekerja melintas di bawah proyek pembangunan menara Appron Movement Control (AMC) di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/7). (Antara Foto/Muhamad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II menyadari terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta baru dapat beroperasi penuh pada Maret 2017 karena saat ini kesiapannya baru sekitar 40 persen. Namun, operasionalisasinya dipercepat mulai 9 Agustus 2016 karena perseroan memastikan sudah tidak ada lagi kendala teknis yang sempat dipermasalahakan Kementerian Perhubungan.

Pasalnya, perseroan telah membangun sub-tower yang khusus difungsikan mengatur lalu lintas serta menyempurnakan isntalasi dan pasokan listrik di terminal baru bandara internasional tersebut.


Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmodjo mengungkapkan tower Apron Movement Control (AMC) tersebut akan ditugaskan untuk memandu dan mengendalikan pergerakan pesawat dan kendaraan di Terminal 3 Ultimate.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang prosedurnya sedikit diubah karena kami membangun tower AMC," kata Djoko saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Rabu (3/8).

Sebelumnya, BUMN operator bandara wilayah barat Indonesiaitu menargetkan operasional terminal moderen berstandar internasional itu pada 20 Juni 2016. Namun, perseroan menunda hingga hasil evaluasi dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tuntas.

Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan, melarang pengoperasioan terminal senilai Rp7 triliun itu karena petugas ATC tidak bisa melihat pergerakan pesawat di sisi ruang udara (airside). Selain itu, Jonan juga mengkritisi belum sterilnya ruang udara terminal 3 sehingga berisiko dan membahayakan pesawat.

Namun begitu, Djoko memastikan bahwa kendala itu sudah bisa diatasi dengan baik. Saat pesawat memasuki Terminal 3 Ultimate maka navigasinya akan diurus oleh tower AMC, tapi saat sudah meninggalkan area tersebut maka navigasi kembali diambil oleh ATC.

"Setelah keluar dari apron maka (navigasi) akan diambil alih oleh tower ATC," kata dia.


Sementara untuk masalah listrik di Terminal 3 Ultimate, Djoko menegaskan itu juga sudah diselesaikan. Simulasi yang dilakukan dua hari lalu membuktikan bahwa genset di terminal tersebut bisa dengan cepat berfungsi jika listrik dari PLN tiba-tiba mati.

Begitu juga sebaliknya, saat genset dimatikan listrik dari PLN bisa langsung masuk tanpa adanya jeda waktu yang dapat mengganggu pengoperasian keseluruhan terminal.

Kereta Bandara

Meski baru 40 persen kesiapannya, AP II berkeras untuk memulai operasionalisasi terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Djoko Murdjatmodjo, salah satu alasan Terminal 3 harus segera dioperasikan agar pembangunannya bisa segera selesai 100 persen.

"Pengoperasian secara menyeluruh nanti setelah terminal ini selesai dibangun yang diperkirakan tak lebih dari Maret tahun depan," kata Djoko.

Maret 2017, lanjut Djoko, merupakan target pemerintah untuk merampungkan proyek jalur kereta api penghubung Jakarta-Soetta.

Rencananya, kereta api bandara itu akan melintas dari stasiun Mangarai hingga Stasiun Duri, untuk kemudian diteruskan lewat Stasiun Grogol, hingga Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.

Kereta tersebut nantinya tak akan berhenti di semua stasiun karena hanya ada empat stasiun yang akan disinggahi, yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, dan Stasiun Soekarno-Hatta.

Sementara untuk membawa penumpang dari stasiun bandara ke tiap-tiap terminal, Djoko mengatakan APII akan menyediakan kendaraan penghubung atau people mover. Kendaraan itu pun akan tersedia bersamaan dengan selesainya pembangunan Terminal 3 dan kereta bandara. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER