Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Sinarmas Tbk mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar 10 persen pada semester I 2016 menjadi Rp1,7 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas mengungkapkan, pelan tapi pasti, penyaluran kredit UMKM meningkat, meskipun masih belum sebaik yang diharapkan.
"Hingga akhir Juni, kredit UMKM berhasil tumbuh 10 persen. Dari total portofolio, kredit UMKM berkontribusi sebesar 18,3 persen," ujar Freenyan ditemui di Grand Hyatt, Kamis (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Freenyan mengatakan, perseroan akan menjaga momentum pertumbuhan kredit UMKM hingga portofolionya mampu menembus 20 persen. Itu berarti perseroan masih harus bekerja keras menambah tebal porsi kredit UMKM-nya.
Upaya peningkatan penyaluran kredit UMKM dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/22/PBI/2012 tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan teknis dalam rangka pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Aturan ini mewajibkan bank untuk mengerek kredit UMKM-nya mencapai 20 persen dari total kredit yang disalurkan. Aturan ini dipenuhi secara bertahap hingga tahun 2018 mendatang. Adapun, Bank Sinarmas menargetkan kredit mikronya tembus Rp1,8 triliun hingga akhir tahun nanti.
"Buat tahun ini, semoga saja kami bisa melewati itu, dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) di bawah 1 persen," imbuh dia.
Dalam rangka mendukung penyaluran kredit UMKM, Bank Sinarmas telah melakukan diversifikasi produk antara lain dengan meluncurkan Laku Pandai, Laku Mikro, Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta Tabungan Pelajar. Tidak cuma itu, perseroan juga menyalurkan KUR untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Untuk menjangkau nasabah UMKM lebih luas, Bank Sinarmas juga menggandeng perusahaan layanan keuangan digital (Fintech) Modalku guna menjaring nasabah mikro melalui internet.
Freenyan menambahkann dengan menggandeng Modalku, penyaluran kredit mikro bisa menggunakan sistem peer to peer lending atau mempertemukan pihak pemberi pinjaman dengan yang membutuhkan pinjaman melalui internet.
Cara ini dianggap lebih efisien jika dibandingkan harus membuka jaringan kantor baru di sejumlah daerah. "Kalau kami buka kantor satu-satu kami harus survei, atur collection. Kalau kami jalin kerja sama dengan fintech, biaya operasional kami bisa tekan seminimum mungkin," katanya.
Saat ini, Bank Sinarmas telah memiliki 159 titik mikro yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, antara lain Makassar, Bengkulu, Lampung, Bogor, Solo, Cirebon, Indramayu, Tegal, Cilacap, Pekalongan, Magelang, Purwokerto, NTB, Kediri dan Gresik.
(bir)