Semester I Bank Mayora Raup Laba Bersih Rp25,75 miliar

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 22:45 WIB
Kinerja Bank Mayora sepanjang paruh pertama tahun ini didukung oleh kontribusi pendapatan bunga bersih yang meningkat 36,3 persen.
Kinerja Bank Mayora sepanjang paruh pertama tahun ini didukung oleh kontribusi pendapatan bunga bersih yang meningkat 36,3 persen. (Dok. Bank Mayora).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mayora membukukan laba bersih Rp25,75 miliar pada semester I 2016, naik 37,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp18,77 miliar.

Peningkatan laba bersih ditopang oleh bertambahnya penyaluran kredit sebesar 23,42 persen menjadi Rp3,63 triliun pada seluruh segmen. Kredit komersil mengalami peningkatan 45,5 persen menjadi Rp2,11 triliun, sementara kredit UMKM naik tipis sebesar 0,65 persen menjadi Rp1,41 triliun, dan kredit konsumer meningkat 22,65 persen menjadi Rp120,43 miliar.

Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan, kinerja sepanjang paruh pertama tahun ini didukung oleh kontribusi pendapatan bunga bersih yang meningkat 36,3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serta rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 89,34 persen menjadi 87,0 persen, seiring komitmen Bank Mayora yang fokus terhadap efisiensi biaya di segala lini.

Namun, perlambatan pertumbuhan ekonomi berimbas pada kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL Gross) sebesar 2,55 persen.

“Untuk menekan laju NPL, kami telah memperketat prosedur pengelolaan risiko, dan selektif dalam menyalurkan kredit. Sementara untuk menurunkan NPL, kami akan melakukan restrukturisasi kredit dan perbaikan sistem collection yang lebih baik termasuk menjaga portofolio kualitas aset,” terang Irfanto, Senin (8/8).

DPK Melonjak

Sementara itu, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mayora hingga semester I tahun ini mencapai Rp4,3 triliun atau tumbuh 22,18 persen dengan level loan to deposit ratio (LDR) berada di posisi 83,82 persen. Komposisi pendanaan masih didominasi oleh deposito (69 persen), kemudian giro (17 persen), dan tabungan (14 persen).

Ditengah tren kecenderungan penurunan bunga kredit, Bank Mayora mencatatkan kenaikan margin bunga bersih (NIM) dari 3,45 persen pada paruh pertama tahun sebelumnya menjadi 4,26 persen pada semester I 2016.

Per Juni 2016, total aset Bank Mayora tercatat sebesar Rp5,6 triliun, naik 20,86 persen dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu sebesar Rp 4,63 triliun. Pertumbuhan aset tersebut disertai dengan kemampuan Bank menjaga rasio permodalan (CAR/capital adequacy ratio) di level 25,84 persen.

Kedepannya, bank yang memiliki spesialisasi penyaluran kredit UMKM itu optimistis dengan hasil laporan kinerja yang positif pada semester pertama akan menjadi pondasi keuangan yang kokoh bagi Bank Mayora untuk membukukan hasil kinerja yang lebih baik di periode selanjutnya.

Terlebih Bank Mayora juga optimis dengan stimulus kebijakan pemerintah melalui tax amnesty dan penurunan suku bunga acuan akan memacu likuiditas mengalir lebih deras dan permintaan kredit kembali normal.

"Karena itu, hingga akhir 2016, kami akan tetap fokus menjaga kualitas aset, dan portfolio pendanaan di posisi yang seimbang serta berhati-hati terhadap penyaluran kredit dengan selalu memperhatikan asas kehati-hatian dalam setiap segmen," kata Irfanto. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER