IHSG Diprediksi Bergerak Variatif

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 09 Agu 2016 08:50 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi bergerak variatif pada perdagangan hari ini, seiring peluang menguatnya saham-saham berbasis komoditas.
Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi bergerak variatif pada perdagangan hari ini, seiring peluang menguatnya saham-saham berbasis komoditas. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Selasa (9/8) seiring peluang menguatnya saham-saham berbasis komoditas.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, bursa saham global tadi malam bergerak variatif. David menjelaskan, indeks saham utama di Uni Eropa Eurostoxx menguat 0,31 persen di 2.982,92.

Sementara di Wall Street AS, indeks Dow Jones dan S&P terkoreksi tipis masing-masing 0,08 persen dan 0,09 persen di 1.8529,29 dan 2.180,89. Sementara, harga minyak mentah tadi malam di AS berhasil menguat 2,9 persen di US$43,02 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasar saham global sepekan terakhir bergerak positif dipicu langkah bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang mulai melakukan pembelian obligasi sebagai bagian kebijakan stimulusnya dan data tenaga kerja AS yang positif," papar David dalam risetnya, dikutip Selasa (9/8).

Adapun, IHSG berhasil melanjutkan penguatannya pada perdagangan kemarin. Indeks naik 38,73 poin (0,71 persen) ke level 5.458 setelah bergerak di antara 5.427-5.458.

Menurut David, penguatan IHSG kemarin sejalan dengan penguatan di pasar saham kawasan Asia dan global akhir pekan lalu menyusul respon positif terhadap data tenaga kerja AS Juli lalu yang tumbuh di atas perkiraan.

"Sentimen dari domestik, pasar berspekulasi Bank Indonesia (BI) pertengahan bulan ini akan menurunkan tingkat bunga acuannya seiring redahnya tekanan inflasi Juli lalu 0,69 persen (mom) dan 3,2 persen (yoy)," lanjut David.

Dengan demikian, ia memprediksi IHSG bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi dengan resisten di kisaran 5.470 hingga 5.500 dan support di 5.400 hingga 5.430. Menurutnya, saham berbasis komoditas berpeluang menguat menyusul kenaikan harga sejumlah komoditas energi dan logam.

Di sisi lain, analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.379 dan resisten 5.500. Ia menjelaskan, tingkat kepercayaan investor masih cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti dari arus dana asing yang terus-menerus masuk ke pasar modal Indonesia.

"Pola pergerakan IHSG masih akan terjaga dalam kondisi menguat dengan support saat ini berada pada level 5.379 yang perlu dijaga kuat agar dapat kembali menembus resisten evel 5.500 dalam waktu dekat," terang William dalam risetnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER