Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengingatkan perlu upaya keras di paruh kedua guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen di akhir tahun.
Dengan laju Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,18 persen pada semester I 2016, Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan, setidaknya dibutuhkan pertumbuhan ekonomi minimal 5,36 persen untuk mencapai target ekonomi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.
Untuk itu, jelas Bambang, pemerintah harus memacu pertumbuhan konsumsi rumah tangga sekitar 5 persen. Pasalnya, meski hanya tumbuh 4,99 persen apda semester I, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga akan mendorong belanja pemerintah, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas penyerapan anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati pemerintah telah mengumumkan rencana pemotongan belanja negara sebesar Rp133,8 triliun, Mantan Menteri Keuangan itu tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen bisa dicapai pada tahun ini. Pasalnya, pemotongan anggaran tidak menyasar belanja prioritas.
Namun, ia melihat kinerja ekspor masih akan landai hingga akhir tahun. Tren negatif perdagangan internasional masih akan berlanjut akibat masih tertekannya harga komoditas.
“Mengharapkan ekspor yang tinggi hari ini seperti mimpi di siang bolong,”ujar Bambang saat membuka Round Table Discussion bertajuk ‘Perkembangan Perekonomian Indonesia Terkini dan Outlook 2016’ di kantornya, Selasa (9/8).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Juli, ekspor nasional hanya mencapai US$69,51 miliar atau turun 11,37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Sementara untuk pertumbuhan investasi, Bambang memperkirakan juga masih akan tertahan. Pasalnya, upaya perbaikan iklim investasi membutuhkan waktu. Selain itu, sumber investasi asing juga terbatas karena perekonomian global masih mengalami perlambatan.
Berdasarkan catatan BPS, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) hanya tumbuh 5,06 persen pada kuartal II tahun ini atau lebih rendah dari capaian kuartal sebelumnya 5,57 persen.
(ags/gen)