Mulai Besok AirAsia Terbang dari Terminal 2E dan 2F Soetta

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 11 Agu 2016 16:59 WIB
PT Indonesia AirAsia akan menggunakan terminal 2E dan 2F sebagai basis penerbangan barunya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
PT Indonesia AirAsia akan menggunakan terminal 2E dan 2F sebagai basis penerbangan barunya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia AirAsia akan menggunakan terminal 2E dan 2F sebagai basis penerbangan barunya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. AirAsia tidak lagi beroperasi dari terminal 3 yang mulai 9 Agustus lalu diperuntukkan bagi PT Garuda Indonesia Tbk dan maskapai penerbangan asing sesuai rencana pengembangan PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola bandara.

Baskoro Adiwiyono, Head of Corporate Secretary and Communications Indonesia AirAsia menjelaskan, perpindahan tersebut efektif dilakukan pukul 03.00 WIB dini hari karena pekerjaan renovasi yang dilakukan pada terminal 3.

“Seluruh jadwal penerbangan domestik dan internasional AirAsia tidak mengalami perubahan akibat perpindahan tersebut,” ujar Baskoro dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (11/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai esok, konter check-in dan penyerahan bagasi AirAsia untuk seluruh penerbangan internasional maupun domestik terletak pada konter 73-81 di area keberangkatan Terminal 2F. Untuk itu, Baskoro meminta para penumpang AirAsia yang terbang dari terminal 2E dan 2F untuk tiba 2 jam lebih awal sebelum jadwal keberangkatan penerbangan agar menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Sementara Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura (AP) II Agus Haryadi mengaku perusahaannya akan terus melanjutkan relokasi basis penerbangan PT Lion Mentari Airlines setelah memindahkan AirAsia.

“Lion sementara masih menggunakan terminal 3 untuk melayani penerbangan menuju Semarang, Yogyakarta, Solo dan Denpasar. Sementara AirAsia mulai 12 Agustus pindah ke terminal 2E dan 2F,” jelas Agus.

Seperti diketahui mulai 9 Agustus 2016 telah dioperasikan terminal 3 baru yang melayani seluruh penerbangan domestik Garuda Indonesia. Rencananya, terminal 3 lama akan diintegrasikan dengan terminal 3 baru sehingga total dapat menampung sebanyak 25 juta penumpang pesawat per tahun.

Namun, selang beberapa jam terminal 3 baru dioperasikan, terjadi permasalahan teknis pasokan listrik yang mengganggu operasional Garuda Indonesia di bandara tersebut.

“Terminal 3 masih dalam tahap pengembangan dan yang saat ini dioperasikan baru sekitar 40 persen dari total yang direncanakan. Masukan yang kami terima dari penumpang sebagian besar terkait petunjuk atau arah di terminal karena bangunan ini memang benar-benar baru, oleh karena itu pada hari kedua petugas customer service mobile lebih aktif sehingga penumpang dapat terlayani dengan baik,” ujar Pelaksana tugas Direktur Utama AP II Djoko Murjatmodjo.

Djoko mengaku perusahaannya juga telah melakukan penanganan terhadap sistem kelistrikan yang sempat mengalami gangguan di sebagian area pada hari pertama dan saat itu juga telah dilakukan perbaikan sehingga normal kembali.

“Pada hari kedua, sama sekali tidak terjadi gangguan listrik. Pada hari kedua operasional Terminal 3, proses penumpang naik pesawat atau boarding juga berjalan lancar atau tidak terjadi penumpukan di gate,” ujarnya.

Mantan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengidentifikasi, masalah lain yang mungkin muncul ke depannya adalah kepadatan lalu lintas di jalur kendaraan area kedatangan.

Terkait dengan hal tersebut, AP II mengimbau agar penjemput dengan kendaraan pribadi tidak berhenti lama di dekat curb side jalur kedatangan. Bagi penjemput dengan kendaraan pribadi untuk dapat memarkir terlebih dahulu kendaraannya di gedung parkir. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER