Jokowi Minta Pengembangan Bandara Sultan Thaha Dipercepat

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 11:32 WIB
Presiden Joko Widodo meminta pengembangan Bandara Sultan Thaha, Jambi, berikutnya bisa dipercepat menjadi awal 2017, dari sebelumnya pada awal 2019.
Presiden Joko Widodo meminta pengembangan Bandara Sultan Thaha berikutnya bisa dipercepat menjadi awal 2017, dari sebelumnya pada awal 2019. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jambi, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta percepatan pengembangan Bandara Sultan Thaha, Jambi, yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, setelah meresmikan Terminal Baru bandar udara tersebut.

Jokowi menjelaskan, pembangunan infrastruktur, termasuk bandara, merupakan pondasi untuk memenangkan persaingan antar negara di kawasan Asean dan antar blok perekonomian global.

"Persaingan-persaingan seperti itu harus secepatnya diantisipasi. Kalau tidak, ditinggal kita. Oleh sebab itu, Bandara Sultan Thaha di Jambi ini sangat diperlukan untuk diperluas" tutur Jokowi saat meresmikan Bandara Sultan Thaha, Jambi, Kamis (21/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat hal itu, Jokowi meminta rencana pengembangan Bandara Sultan Thaha berikutnya bisa dipercepat menjadi awal 2017 dari sebelumnya pada awal 2019. Hal itu juga untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang dalam lima tahun terakhir. Presiden Jokowi tidak ingin Bandara Sultan Thaha mengulang keterlambatan pembangunan Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

"Jangan sampai penumpang sudah meluber baru dibangun,"ujarnya.

Gubernur Provinsi Jambi, Zumi Zola Zulkifli mengungkapkan, pembangunan terminal ini merupakan bentuk kebehasilan dari sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), dan Badan Usaha Milik Negara.

Pembangunan terminal baru ini juga sejalan dengan upaya pemda untuk menjadikan Bandara Sultan Thaha sebagai bandara embarkasi haji bagi masyarakat Jambi.

"Selain itu, pembangunan ini juga dalam rangka peningkatan pelayanan publik sebagaimana konsekuensi meningkatnya mobilitas baik orang maupun barang di propinsi Jambi," ujarnya.

Zumi mengungkapkan, selama periode 2010-2015, mobilitas penumpang di Bandara Sultan Thaha naik 24,72 persen dari 936.288 penumpang menjadi 1.167.755, atau secara rata-rata naik 4,92 persen per tahun.

Dari sisi jumlah kargo, selama periode yang sama meningkat dari 5,2 ribu ton menjadi 6,8 ribu ton atau 16,8 persen atau secara rata-rata naik 4,04 persen per tahun.

Seiring dengan peningkatan mobilitas tersebut, pergerakan pesawat pun naik. Pada tahun 2010, jumlah kedatangan pesawat ke dan keberangkatan dari Jambi mencapai 7.921 pesawat. Kemudian pada 2015, jumlahnya menjadi 10.116 pesawat atau naik 27,71 persen.

Terminal yang bisa menampung 1,6 juta penumpang pesawat per tahun ini telah dioperasikan sejak 25 Desember 2015 lalu menggantikan terminal lama yang hanya bisa menampung 700 ribu penumpang pesawat per tahun.

Pembangunan terminal baru seluas 12 ribu meter persegi ini menghabiskan Rp236 miliar yang berasal dari anggaran perusahaan untuk tahun 2015 hingga 2020 sebesar Rp450 miliar.

Tambah Konektivitas

Presiden Direktur AP II Budi Karya Sumadi menyatakan, sejak dioperasikan sekitar 6 bulan lalu, Bandara Sultan Thaha dengan terminal barunya telah menjadi ikon baru Provinsi Jambi dan kebanggaan masyarakat.

"Tidak hanya itu, adanya terminal baru ini juga dapat menarik minat maskapai untuk membuka penerbangan dari dan ke Jambi," tutur Budi di tempat yang sama.

Saat ini, lanjut Budi, enam maskapai telah membuka konektivitas dan melayani masyarakat untuk penerbangan dari Jambi dengan kota tujuan antara lain Jakarta, Pekanbaru, Palembang, dan Batam. Keenam maskapai tersebut yakni Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air, dan Susi Air.

"Kami berkomitmen untuk mendorong agar konektivitas penerbangan di Jambi terus bertambah sehingga terminal baru ini dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat Jambi dan sekitarnya,” ujarnya.

Terminal baru Bandara Sultan Thaha dibangun dengan konsep modern beserta fasilitas-fasilitas terkini seperti garbarata, eskalator, lift, dan juga dilengkapi area komersial demi pelayanan serta kenyamanan penumpang atau pengunjung pesawat.

Selain itu, AP II juga menampilkan kearifan lokal di terminal baru ini melalui ditampilkannya ornamen kerajinan lokal sebagai bagian dari interior gedung terminal.

Lebih dari itu, sebagai bagian dari upaya mempromosikan pariwisata Jambi, AP II juga menempatkan replika situs yang terdapat di Candi Muaro Jambi, yang merupakan situs komplek candi terbesar di Asia Tenggara. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER