Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bangkit pada perdagangan hari ini, Jumat (12/8), didukung oleh menguatnya kembali bursa global tadi malam.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, bursa global tadi malam berhasil menguat kembali. Ia merinci indeks saham Eurostoxx di kawasan Uni Eropa naik hingga 1 persen di 3.049,03.
Sementara, di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,64 persen dan 0,47 persen di 1.8613,52 dan 2.185,79. Kemudian untuk indeks Nasdaq naik 0,46 persen di 5.228,40.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga indeks saham utama Wall Street tersebut berhasil mencatatkan level tertinggi baru sejak 1999. Pergerakan positif Wall Street merespons pencapaian laba sejumlah emiten," terang David dalam risetnya, dikutip Jumat (12/8).
IHSG kemarin masih mengalami penurunan ke level 5.419 atau merosot 4,86 poin (0,09 persen). Menurutnya, koreksi harga sejumlah komoditas logam dan minyak mentah turut menekan pergerakan harga saham pertambangan yang berdampak negatif bagi pergerakan IHSG kemarin.
Di samping itu, aksi beli selektif mendominasi saham sektor properti dan barang konsumsi. David menjelaskan, koreksi IHSG kemarin sejalan dengan koreksi yang umumnya terjadi di pasar saham Asia Pasifik, sebagaimana tercermin dari Indeks The MSCI Asia Pacific di luar Jepang kemarin yang mengalami koreksi 0,2 persen.
Untuk perdagangan hari ini, melihat menguatnya kembali bursa global tadi malam, David memprediksi IHSG ikut bangkit setelah tiga hari berturut-turut merosot akibat maraknya aksi ambil untung oleh pelaku pasar.
"Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan berpeluang menguat kembali dengan dukungan kondusifnya bursa global tadi malam dan naiknya harga minyak mentah di US$43,43 per barel atau naik 4 persen," jelasnya.
Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.400 dan resisten di 5.450. Menurutnya, saham sektoral yang terkait dengan komoditas energi berpeluang menguat seiring kenaikan harga minyak mentah tadi malam.
Di sisi lain, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.404 dan 5.500. William menyatakan, target resisten 5.500 perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan IHSG.
"Selagi ada momen konsolidasi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi beli namun yang perlu diingat adalah investasi perlu diawali dengan perencanaan yang matang, sehingga segala kmungkinan sudah kita persiapkan pada awal sebelum kita memulai investasi," papar William dalam risetnya.
(gen)