Aksi Ambil Untung Rusak Tren Mendaki IHSG

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 09 Agu 2016 16:59 WIB
Indeks turun sebesar 18 poin (0,34 persen) ke level 5.440 dari posisi penutupan kemarin di level 5.458 setelah bergerak di antara 5.428-5.476.
Indeks turun sebesar 18 poin (0,34 persen) ke level 5.440 dari posisi penutupan kemarin di level 5.458 setelah bergerak di antara 5.428-5.476. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah hari ini, Selasa (9/8). Indeks turun sebesar 18 poin (0,34 persen) ke level 5.440 dari posisi penutupan kemarin di level 5.458 setelah bergerak di antara 5.428-5.476.

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah 3 poin (0,02 persen) ke Rp13.127 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah bergerak di kisaran Rp13.112-Rp13.140.

Analis Lauthandana Securindo Krishna Dwi Setiawan menilai, pelemahan IHSG ini hanya disebabkan oleh satu faktor, yakni aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan pelaku pasar. Ia sendiri tidak melihat sentimen negatif lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi ya paling profit taking. Investor mulai profit taking saham-saham yang dari kemarin-kemarin naiknya tinggi, dan misalnya saham Semen Batu Raja, Gudang Garam, United Tractors, Bank BRI, Astra Internatinal,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/8).

Kondisi ini diprediksi terus berlangsung hingga perdagangan esok hari, di mana ia meramalkan IHSG akan terus menurun secara terbatas karena profit taking yang dilakukan pelaku pasar.

Namun, selain profit taking, pelaku pasar juga cenderung melakukan jual saham yang harganya sudah tinggi, kemudian membeli saham-saham yang harganya belum tinggi. Artinya, pelaku pasar lebih selektif dalam belanja saham. Misalnya saja saham-saham Ciputra dan Alam Sutera, yang harganya tertinggal dibanding harga saham emiten properti lainnya.

“Jadi saya perkirakan support untuk IHSG besok 5.420 dan resisten 5.476,” imbuhnya.

RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp8,78 triliun dengan volume 8,90 miliar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp506 miliar.

Sebanyak 139 saham naik, 170 saham turun, dan 100 saham tidak bergerak. Sementara ada tujuh sektoral yang melemah dari 10 sektor. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor aneka industri yang melemah sebesar 1,93 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,69 persen, indeks Kospi di Korsel naik sebesar 0,62 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 0,13 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,33 persen, indeks DAX di Jerman naik 0,56 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 0,47 persen. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER