Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku pasar modal langsung merespon positif hasil pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2016 yang sebesar 5,18 persen.
Hal itu tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus level 5.426 pada pukul 10.00 WIB, setelah sempat bertengger di level 5.384 pada sesi pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (5/8).
"Ini sentimen positif juga dari realisasi PDB. Karena sebelumnya banyak analis yang pesimis pertumbuhan ekonomi tidak bisa mencapai 5 persen tapi sekarang kita bisa melihat hasil nyata yang positif," ujar Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulisto usai pembukaan perdagangan, Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain faktor laju PDB, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida melihat masih ada pengaruh positif dari kebijakan amnesti pajak (tax amnesty) terhadap perdagangan saham siang ini.
"Saya melihat hal-hal yang berkembang di ekonomi dalam negeri banyak yang positif jadi saya pikir ini akan sustain," jelas Nurhaida.
Dimintai tanggapan, pengusaha Harry Tanoesodibjo mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi yang menembus 5 persen tidak lepas dari aktivitas ekonomi selama masa Ramadhan dan Lebaran. Namun Bos MNC Group itu mengatakan pemerintah tidak boleh terbuai dengan hasil yang dicapai dan tetap menjaga momentum pertumbuhan.
Kendati demikian ia mengatakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan sangat tergantung oleh kesuksesan dari program tax amnesti dan belanja pemerintah.
"Kita lihat konsumsi masyarakat masih rendah jadi kita pastikan pertumbuhan bisa terjaga itu akan tergantung dari keberhasilan tax amnesty, kalau ada dana masuk pasar akan bergulir tapi kalau tidak banyak yang masuk mungkin tidak akan sampai 5 persen," pungkas Harry.
(ags)