Berharap IHSG Bangkit di Tengah Fluktuasi

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 07:58 WIB
IHSG memiliki peluang bangkit pada perdagangan hari ini dalam rentang 5.310-5.360 seiring dengan naiknya sejumlah harga komoditas.
Warga mengecek perdagangan saham di Jakarta. IHSG memiliki peluang bangkit pada perdagangan hari ini dalam rentang 5.310-5.360 seiring dengan naiknya sejumlah harga komoditas. . (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (16/8) meski diwarnai fluktuasi.

Gerak positif bursa saham hari ini diharapkan menutup koreksi yang telah berlangsung selama lima hari terakhir berturut-turut. Kemarin, Senin (14/8), IHSG anjlok 56,63 poin atau 1,05 persen dan ditutup pada level 5.320.

David Suyanto, Kepala Riset First Asia Capital menuturkan sentimen koreksi IHSG kemarin masih sama, yakni dipicu aksi ambil untung lanjutan di sejumlah saham berkapitalisasi besar. Terutama yang bergerak di telekomunikasi, utilitas, otomotif, tambang dan properti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lanjutnya, kinerja ekspor dan impor Indonesia Juli lalu yang kembali turun, turut menambah sentimen negatif di pasar.

Sebagai informasi, ekspor Indonesia Juli lalu turun 26,67 persen secara bulanan (mom) dan 15,22 persen secara tahunan (yoy) di US$9,51 miliar. Sementara itu, impor mencatatakan nilai US$8,92 milar, turun 26,28 persen secara bulanan adn minus 11,56 persen secara tahunan. Akibatnya, surplus neraca perdagangan menipis menjadi US$598 juta, turun dibandingkan posisi Juni 2016 yang sebesar US$879,2 juta.

"Ini merupakan angka ekspor bulanan Juli yang terendah sejak 2009 lalu," ujar David dalam risetnya, dikutip Selasa (16/8).

Sementara dari bursa global, David menyatakan, bursa saham AS semalam melanjutkan tren penguatannya, di mana indeks saham utama berhasil mencatatkan rekor tertinggi baru. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 masing-masing naik 0,3 persen k elevel 18.636,05 dan 2.190,15. Sementara indeks Nasdaq naik 0,6 persen menjadi 5.262,02.

Geliat Wall Street bersamaan dengan naiknya harga minyak mentah AS sebesar 2,7 persen menjadi US$45,71 per barel. Menurut David, kenaikan harga minyak tersebut dipicu oleh ekspektasi pelaku pasar yang berasumsi kenaikan tingkat bunga Federal Funds Rate (FFR) tidak akan terjadi pada tahun ini.

"Pasar menilai kenaikan tingkat bunga FFR tidak akan terjadi tahun ini yang menekan dolar AS dan mendorong kembali kenaikan harga minyak mentah tadi malam," terang David.

Namun, David meyakini IHSG memiliki peluang bangkit pada perdagangan hari ini dalam rentang 5.310-5.360. Menurutnya, kenaikan sejumlah harga komoditas diperkirakan akan menggerakkan aksi beli terhadap saham-saham berbasiskan komoditas. Dengan begitu, laju IHSG dapat terdorong kembali.

"Kondisi pasar global dan emerging market yang kondusif dan kenaikan sejumlah harga komoditas diperkirakan akan menggerakkan aksi beli pelaku pasar, IHSG berpeluang bangkit," pungkasnya.

Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG akan bergerak pada kisaran 5.288-5.458 dengan kecenderungan menguat.

"IHSG bergerak dalam tekanan ditengah arus modal asing yang masih terus berlangsung, pola tekanan yang terjadi masih bersifat wajar dan belum merubah pola pergerakan yang masih berada dalam jalur kenaikan jangka menengah," papar William dalam risetnya. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER