Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat karena ditopang sentimen positif optimisme postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Indeks naik sebesar 51,28 poin (0,96persen) ke level 5.371 setelah bergerak di antara 5.338-5.377.
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 5 poin (0,04 persen) ke Rp13.085 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.062-Rp13.106.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan, bursa Asia mayoritas ditutup pada zona negatif setelah sempat terkonsolidasi. Hal itu terjadi meskipun indeks dolar AS melemah terhadap semua mata uang utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian data ekonomi AS membuat ragu para investor terhadap kemampuan menghadapi kenaikan biaya pinjaman sehingga ketidakpastian terhadap naiknya suku bunga AS kian tumbuh," katanya, Selasa (16/8).
Hal tersebut, lanjutnya, meningkatkan minat investor terhadap instrumen berisiko rendah seperti emas, yang pada hari ini melonjak tertinggi dalam dua minggu terakhir. Sementara nilai tukar yen pun ikut naik sehingga ekuitas Jepang tertekan aksi jual investor cukup dalam pada perdagangan hari ini.
"Seakan melawan arus bearish yang terjadi pada bursa Asia maupun global. IHSG ditutup naik cukup optimistis," ujarnya.
Penguatan ini, kata Lanjar, disinyalir karena sentimen proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi RAPBN tahun 2017. Proyeksi tersebut meningkat dilevel 5,2 persen-5,6 persen.
"Optimisme tersebut dipicu oleh program amnesti pajak yang sedang dijalankan," katanya.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, penguatan ini terjadi karena tekanan pada IHSG berkurang. Faktor utama yang menunjang kenaikan IHSG hari ini, menurutnya karena dipengaruhi naiknya bursa global.
“Iya memang tekanan terhadap bursa berkurang ya, kemarin bursa dunia bergerak naik, sehingga berdampak pada IHSG hari ini,” kata Hans Kwee.
Sentimen dari dalam negeri sendiri, lanjut Hans, karena adanya wacana pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan atau pajak perusahaan dari saat ini sebesar 25 persen menjadi 17 persen. Kemudian, isi dari pidato Presiden Jokowi turut menopang kenaikan IHSG hari ini. Di mana pelaku pasar mulai melihat arah pemerintahan Jokowi pada tahun depan.
“Tapi pidato Jokowi ini hanya salah satu faktor ya, bukan faktor utama. Faktor utama karena sentimen global dan pajak,” katanya.
Selain itu, menurutnya, kebijakan amnesti pajak tentu masih menjadi sentimen positif bagi IHSG, meski realisasinya masih kecil dibandingkan target repatriasi Rp1.000 triliun. Namun, dengan kebijakan tersebut Hans yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga lima persen pada tahun depan.
“Saya pikir ekonomi tumbuh 5,2 persen atau 5,3 persen itu bagus. Kalau sampai segitu saja berarti Indonesia suda mengalami pertumbuhan terbaik di dunia. Amnesti pajak itu naikin perekonomian Indonesia hingga 0,2 persen-0,4 persen, artinya ada penambahan. Jadi Indonesia memang dapat tumbuh 5,2 persen-5,4 persen,” jelasnya.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp7,70 triliun dengan volume 8,34 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp530 miliar.
Sebanyak 201 saham naik, 113 saham turun, dan 99 saham tidak bergerak. Sementara semua sektor mengalami penguatan. Penguatan terbesar dialami oleh sektor industri dasar yang melemah sebesar 2,02 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1,62 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,13persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 0,09 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,04 persen, indeks DAX di Jerman turun 0,09 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 0,11 persen.
(gir)