Banjir Sentimen, Laju IHSG Diprediksi Positif

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2016 07:40 WIB
IHSG diprediksi menutup pekan ini dengan penguatan seiring dengan derasnya arus modal masuk dan mulai naiknya harga komoditas global
Pialang memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari tablet di Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  diprediksi menutup pekan ini dengan penguatan seiring dengan derasnya arus modal masuk dan mulai naiknya harga komoditas global.

David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital memprediksi indeks akan menembus level 5.500 pada hari ini, Jumat (19/8). Selain karena bursa saham global yang kondusif, kenaikan harga komoditas dan derasnya arus dana asing yang masuk turut menopang pergerakan IHSG. Dengan asumsi tersebut, ia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 5.430-5.530.

“Hari ini pasar juga akan merespon positif mulai diterapkannya kebijakan suku bunga acuan baru yakni BI 7-day repo rate menggantikan BI Rate yang lebih mewakili tingkat bunga pasar uang yang diharapkan bisa menurunkan suku bunga perbankan,” papar David dalam risetnya, dikutip Jumat (19/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengemukakan, kenaikan harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turut memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG. Tak hanya itu, rilisnya beberapa varian baru dari alat transportasi akan memberikan pengaruh baik terhadap harga saham berbasis otomotif.

“IHSG kembali memulai perjalanan positifnya, support terlihat akan terjaga cukup kuat pada level 5.365 dengan target resisten terdekat terletak pada 5.477 yang berpotensi ditembus dalam beberapa waktu mendatang,” terang William dalam risetnya.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (18/9), IHSG ditutup menguat sebesar 89,6 poin atau 1,7 persen ke level 5.461. David menjelaskan, penyampaian Nota Keuangan dan RAPBN 2017 oleh Presiden Jokowi pada 16 Agustus lalu dan wacana pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan (Pph) Badan dari 25 persen menjadi 17 persen masih menjadi faktor yang menduukung pergerakan bursa saham nasional.

Selain itu, pergerakan positif masyoritas bursa saham global juga turut menjadi angin segar bagi pelaku pasar modal.

David merinci Eurostoxx di Uni Eropa naik 0,5 persen menjadi 2.935,30. Sementara di Amerika Serikat, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing menguat 0,13 persen dan 0,22 persen menjadi 1.8597,70 dan 2.187,02. Demikian pula dengan indeks Nasdaq, naik 0,22 persen ke level 5.240,15.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah naik sebesar 3 persen menjadi US$48,22 per barel.

“Sejumlah harga komoditas logam seperti emas, nikel, tembaga, dan perak juga berhasil menguat,” pungkas David. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER