Aset Listrik ESDM Dilimpahkan untuk Permudah PLN Cari Modal

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2016 18:42 WIB
PLN diketahui membutuhkan dana sekitar US$75,6 miliar atau Rp1.006 triliun untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 10.559 Megawatt.
PLN diketahui membutuhkan dana sekitar US$75,6 miliar atau Rp1.006 triliun untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 10.559 Megawatt. (ANTARA FOTO/Reno Asnir).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan pemerintah melimpahkan barang milik negara di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada PT PLN (Persero) agar perusahaan pelat merah itu bisa memperbaiki struktur permodalan.

PLN diketahui membutuhkan dana sekitar US$75,6 miliar atau Rp1.006 triliun untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 10.559 Megawatt (MW) yang menjadi jatahnya dari megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW.

Angka tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 5899 K/20/MEM/2016 tentang Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN Tahun 2016-2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: PLN Butuh Duit Rp1.006 T Garap Sebagian Proyek 35 ribu MW.

“Untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha PLN, perlu dilakukan penambahan PMN ke dalam modal saham PLN,” kata Jokowi dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2016 yang ditekennya 8 Agustus 2016 lalu.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016 - 2025 yang disusun PLN, manajemen perusahaan mengaku mampu mengerjakan proyek pembangkit listrik sampai 10.559 MW, sementara 25.068 MW lainnya diserahkan kepada IPP.

Keyakinan tersebut bermodalkan rencana revaluasi aset yang akan dilakukan manajemen, sehingga bisa mengerek kemampuan keuangan PLN sampai 65 persen.

“Kemampuan keuangan tersebut memberi keyakinan bagi PLN untuk dapat membangun pembangkit sebesar 29 persen dari total kapasitas 35 ribu MW,” ujar manajemen PLN dalam RUPTL. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER