Bank Mandiri Siap Akuisisi Perusahaan Regional

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 19:21 WIB
Langkah akuisisi ini dimungkinkan jika perusahaan melihat adanya perusahaan yang potensial dengan risiko investasi yang lebih terkendali
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan siap melakukan akuisisi beberapa institusi jasa keuangan di negara-negara tetangga dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun mendatang. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan siap melakukan akuisisi beberapa institusi jasa keuangan di negara-negara tetangga dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun mendatang. Hal ini sesuai dengan keinginan perusahaan yang ingin melenggang di kancah Asia Tenggara dalam waktu dekat.

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan langkah akuisisi ini dimungkinkan jika perusahaan melihat adanya perusahaan yang potensial dengan risiko investasi yang lebih terkendali. Nantinya, langkah akuisisi ini akan dilakukan secara paralel dengan upaya-upaya lain yang mendukung terjalannya hal tersebut.

"Sudah saatnya ada potensi akuisisi di level regional dan memang kami diminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk jadi perusahaan yang mempelopori hal tersebut. Nantinya, strategi ini akan kami selaraskan dengan upaya lain secara bersamaan," terang Kartiko selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa upaya tambahan itu, lanjutnya, adalah dengan menambah kantor-kantor cabang internasional dalam waktu dekat. Ia menjelaskan, saat ini perusahaan tengah meminta lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuka tambahan kantor cabang di Malaysia dan Singapura.

"Ada negosiasi dengan OJK dan ini cukup alot terkait hal tersebut. Tapi ini upaya jangka pendek, jangka menengah memang kami harapkan ada potensi akuisisi di level regional," terangnya.

Kendati demikian, ia masih mencemaskan permodalan perusahaan jika nanti melakukan ekspansi ke luar negeri. Jika memang permodalan belum mencukupi, perusahaan akan mencari strategi untuk mendapatkan imbal hasil (return) yang sesuai dengan institusi keuangan di negara tetangga meskipun dengan permodalan yang lebih rendah.

Namun, ia mengaku saat ini kondisi permodalan Bank Mandiri tengah mengalami perbaikan. Saat ini, perusahaan tengah menanti tambahan modal sebesar Rp 27 triliun akibat pelaksanaan revaluasi aset akhir tahun 2015 lalu, sehingga bisa menambah modal perusahaan dari saat ini sebesar Rp 120 triliun menjadi di kisaran Rp 130 miliar setelah dikurangi dividen sebesar Rp 6,1 triliun dan akan membuat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di angka 20 persen.

"Tentu saja nanti kami juga akan cari pendanaan jangka panjang untuk project financing, domestic fund, dan lain-lain. Memang pinjaman ini agak challenging karena dalam Dolar Amerika Serikat (AS) dan tenornya dalam jangka panjang jadi agak challenging," tambahnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER