Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hari ini resmi memilih Kartika Wirjoatmodjo sebagai Direktur Utama menggantikan Budi Gunadi Sadikin. Sebelumnya, pria yang akrab disapa Tiko ini menjabat Direktur Keuangan.
"Saya mohon dukungan seluruh pemegang saham mayoritas karena perjalanan Bank Mandiri ke depan bisa lebih baik lagi. Saya rasa beberapa waktu ke depan masih akan
challenging karena ada beberapa hal yang kami cermati seperti kualitas kredit dan likuiditas," terang Tiko saat Konferensi Pers selepas RUPS, Senin (21/3).
Di samping itu, ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemegang saham karena telah mempercayakan amanah memimpin bank dengan aset terbesar di Indonesia ini kepada dirinya. Ia juga berharap ada kontribusi lebih yang bisa diberikan dalam jangka waktu mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin menjadi pemain regional dalam waktu yang tidak lama lagi. Apalagi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mempercayakan kesempatan itu pada kami," tambahnya.
Di samping menetapkan Kartiko sebagai Direktur Utama, RUPS kali ini juga mengangkat Rico Usthavia Frans sebagai Direktur Perseroan menggantikan Sentot Sentausa. Sebelumnya, Rico merupakan Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri.
Kendati mengubah susunan direksi, namun ia dan pemegang saham sepakat tidak akan mengubah strategi bisnis yang sudah berlaku karena perencanaan tersebut sudah ditetapkan sebelumnya. Namun, ia mengatakan akan ada penyesuaian perbankan dalam satu hingga dua tahun ke depan yang lebih fokus ke arah segmen korporasi.
"Bagaimana kita tumbuh secara universal dengan
core competence yang lebih kuat di segmen korporasi dan
wholesale. Karena masing-masing bank BUMN punya kompetensi dan Mandiri lebih ke arah ini," tambahnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, di matanya, Tiko layak menjadi pemimpin Bank Mandiri. Menurutnya, Tiko memiliki visi yang jelas serta pengetahuan perbankan secara mendetail.
"Beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," kata Rini.
Untuk diketahui, Tiko merupakan lulusan fakultas Ekonomi dan Akuntansi dari Universitas Indonesia. Setelah mengantongi gelar sarjana pada 1996, Tiko melanjutkan program master di bidang ekonomi di Erasmus University, Rotterdam Belanda dan berhasil memperoleh gelar MBA pada 2001.
Dari catatan yang dikumpulkan, pria kelahiran Jakarta 1963 ini memulai karirnya dengan menjadi konsultan Pajak dan Akuntansi di RSM AAJ sejak 1995 hingga 1996.
Selepas meninggalkan RSM AAJ, Tiko sempat pula bekerja sebagai Analis Kredit di Bank Industri Jepang pada 1996 sampai 1998, Konsultan Senior di PriceWaterhouseCooper (PwC) Financial Advisory Services pada 1998 hingga 1999 dan Boston Consulting Group sejak 2000 hingga 2003 .
Sementara karier Tiko di Bank Mandiri dimulai saat menjadi Kepala Departemen Analisis Strategi & Keuangan di Strategi dan Kinerja Group pada 2003, kemudian berkembang untuk memimpin divisi sebagai Group Head.
Bak meniti anak tangga kesuksesan, Pada 2008 ia ditugaskan Mandiri Sekuritas sebagai Managing Director.
Lantaran kian menunjukan prestasi yang gemilang Tiko kembali dipercaya menjabat sebagai CEO di Indonesia Infrastructure Finance pada 2011 hingga 2013, dan Indonesia Deposit Insurance Corporation sejak 2014 sampai 2015. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan Bank Mandiri pada medio 2015, ia pun diangkat sebagai Direktur Keuangan bank berlogo pita emas tersebut.
(gir)