Jakarta, CNN Indonesia -- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengkritik implementasi berbagai kebijakan pemerintah yang dinilainya belum berhasil mengoptimalkan pasar Indonesia yang besar.
Ketua ISEI Halim Alamsyah mengatakan Indonesia sudah diakui dunia sebagai pasar yang sangat besar dan potensial. Hal ini yang menjadi daya tarik investasi bagi pemodal asing.
"Sebetulnya sekarang kebijakannya sudah ada hanya implementasinya belum ada. Insentifnya yang ditawarkan juga sudah ada, tapi ternyata masih kurang dampaknya," ujar Halim di sela acara ISEI, Rabu (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu, Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa menjadi modal besar bagi Indonesia untuk mengungguli pasar negara tetangga, seperti Singapura, Thailand, Jepang, China, dan India. Ini sekaligus menjadi peluang untuk menjaring investasi asing masuk ke sektor-sektor strategis.
"Tapi saya pastikan, sesama negara Asean sekarang ini diam-diam sedang mengamati kita, melihat sektor mana yang paling berpotensi dan bisa memberi hasil," kata Halim.
Pada kesempatan yang sama, John Liberty Hutagaol, Direktur Perpajakan Internasional Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengatakan, butuh upaya besar menjaring modal dari luar negeri untuk menggenjot peran industri terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Di saat komoditas belum stabil, industri kita tidak bisa hanya mengandalkan komoditas tapi harus dibangun struktur industri baru. Nah, untuk itu kita butuh investasi sebagai angin segar untuk industri," kata John pada kesempatan yang sama.
Insentif fiskal, kata john, bisa menjadi rangsangan positif untuk mengajak investor masuk. Namun, kebijakan stimulus itu harus dikemas semenarik mungkin karena negara-negara tetangga Indonesisa di kawasan ASEAN juga menawarkan fasilitas fiskal.
"Thailand ini mirip dengan kita, bedanya, insentif investasi mereka jauh lebih menarik dan kita seharusnya bisa menjadikan ini referensi untuk mendongkrak investasi kita," ujar John.
Kitti Tangjitrmaneesakda, Managing Director PT Siam Cement Group menyatakan Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak serta potensi sumber daya alam yang melimpah sangat menarik untuk menjadi negara tujuan investasi.
Namun, lanjutnya, perlu ada fasilitas lain dari pemerintah untuk meringankan beban pengusaha, antara lain dengan meniadakan lagi pungutan berganda.
"Tentu kami tidak ingin biaya ganda, untuk insentif, bisa seperti tax holiday, karena di Thailand juga diberikan," tutupnya.
(ags/gen)