Shell Resmi Olah 1 juta Barel Minyak Irak Milik Pertamina

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2016 16:15 WIB
Kilang Pertamina belum memiliki teknologi untuk mengolah minyak Basrah, sehingga membutuhkan kilang minyak perusahaan lain untuk menyulapnya menjadi BBM.
Kilang Pertamina belum memiliki teknologi untuk mengolah minyak Basrah, sehingga membutuhkan kilang minyak perusahaan lain untuk menyulapnya menjadi BBM. (Dok. Shell Singapura).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) meresmikan kerja sama pengolahan minyak mentah dengan Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) yang berlaku sampai Desember 2016.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, kerja sama yang dibuat dengan perusahaan asal Belanda itu berskema crude processing deal (CPD). Di mana kilang Shell di Singapura akan mengolah 1 juta barel minyak jenis Basrah yang diperoleh Pertamina dari Irak setiap bulan menjadi produk bahan bakar minyak (BBM).

Ia menuturkan, ditunjuknya Shell setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang dari Januari hingga Mei 2016. Kilang Pertamina menurut Dwi belum memiliki teknologi untuk mengolah minyak Basrah, sehingga membutuhkan kilang minyak perusahaan lain untuk menyulapnya menjadi BBM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

”Skema CPD memungkinkan Pertamina memperoleh nilai tambah dari minyak sour hasil produksi di Irak, Basrah Crude yang belum dapat diproses di kilang dalam negeri,” ungkap Dwi, Rabu (31/8).

Ia menuturkan, Shell akan menjalankan instruksi Pertamina untuk mengolah minyak Basrah menjadi BBM yang dibutuhkan perusahaan. Mulai dari mogas, avtur, solar, marine fuel oil dan sebagainya.

Sementara itu, Presiden Direktur Shell Indonesia Darwin Silalahi menginginkan kerja sama CPD yang dibuat dengan Pertamina bisa dikembangkan ke jenis kerja sama lainnya. Mengingat posisi strategis Pertamina sebagai perusahaan minyak terbesar di Indonesia.

Sebelumnya Daniel Purba, Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina menuturkan, saat ini perusahaannya memiliki tiga sumber produksi minyak di luar negeri yaitu Aljazair, Irak, dan Malaysia.

Di Irak, dengan kepemilikan lapangan West Qurna1 sebesar 10 persen, Pertamina mendapat bagian 160 ribu barel setara minyak per hari.

Daniel menambahkan, Pertamina juga tengah melakukan finalisasi kontrak pembelian 1 juta barel light crude asal Iran yang akan dikirimkan pada kuartal III 2016 dari perusahaan minyak nasional Iran.

“Kami akan mendatangkan satu kargo dulu untuk diolah di Kilang Cilacap. Kalau cocok dan bisa diolah, Iran bisa menjadi alternatif pengadaan minyak,” katanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER