Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi mengaku siap menerima apapun hukuman yang diberikan atasannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jika target amnesti pajak tidak tercapai.
“Itu terserah pimpinan saya, mau dihukum apa, ditembak mati juga nggak apa-apa,” kata Ken, Selasa (6/9).
Sampai sore ini, perolehan uang tebusan amnesti pajak yang tercatat di dashboard DJP masih memprihatinkan. Jumlah uang tebusan yang masuk ke kantong negara baru mencapai Rp5,03 triliun, atau hanya 3 persen dari target Rp165 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara duit yang sukses di repatriasi berbekal fasilitas amnesti juga baru sebanyak Rp13,6 triliun. Hanya 1,36 persen dari target Rp1.000 triliun yang diidamkan Jokowi bisa membantu pembangunan Indonesia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebelumnya mengakui pemerintah terlalu percaya diri (pede) ketika mematok target tinggi dari program yang dipayungi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.
"Inti pokok dari pada
tax amnesty itu sebenarnya, yang berlebihan ialah targetnya, yang berdasarkan data-data yang bagi kita juga tidak jelas. Yang keliru bukan
tax amnesty, yang keliru penempatan target yang terlalu tinggi," tegas JK.
Politisi senior Partai Golkar itu mengakui pemerintah keliru dalam membuat target-target
tax amnesty.
"Kalau saya ingin katakan (targetnya) keliru ya, karena pemerintah sendiri...," katanya.
(gen)