Jakarta, CNN Indonesia -- Kesadaran masyarakat yang makin tinggi terhadap manfaat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas dan harga jual yang makin kompetitif membuat pola konsumsi BBM bergeser. Data PT Pertamina (Persero) menunjukkan, BBM jenis premium dengan kadar oktan 88 semakin ditinggalkan.
Perusahaan pelat merah di sektor minyak dan gas bumi (migas) tersebut mencatat adanya peralihan konsumsi BBM jenis premium ke BBM dengan oktan yang lebih tinggi, yakni pertalite RON 90 dan pertamax RON 92.
Masyarakat pun mengakui besarnya perbedaan kualitas premium, dengan pertalite, apalagi dengan pertamax series seimbang dengan harga yang harus dibayarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini harga premium di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) dibanderol Rp6.450 per liter. Sementara pertalite dilego Rp6.900 per liter dan pertamax dijual dengan harga Rp7.350 per liter.
Indra Saputra, Koordinator Wilayah Depok Honda Tiger Mailing List (HTML) menilai pergeseran konsumsi BBM juga didorong oleh semua jenis kendaraan bermotor baru yang diproduksi mengharuskan penggunaan BBM kualitas tinggi dengan RON di atas 90.
Oleh karena itu menurut Indra, bahan bakar yang ideal untuk digunakan seharusnya adalah pertamax plus karena bersih dan tidak menimbulkan kotoran di keran bensin.
“Beda harga dan kualitas berpengaruh pada tenaga yang dihasilkan oleh motor. Sekarang kesadaran masyarakat untuk membeli BBM berkualitas juga meningkat,” jelasnya, Rabu (7/9).
Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, juga mengakui adanya pergseran pola konsumsi dari premium ke BBM khusus. Komaidi mengaku telah menggunakan BBM dengan RON 92 menyesuaikan spesifikasi dari kendaraan yang digunakan sehari-hari.
“Kebetulan jenis dan tipe kendaraan saya cocoknya demikian. Untuk motor saya juga gunakan RON 90 ke atas,” ungkap Komaidi.
(gen)