Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menjual 31,6 juta kiloliter bensin dan solar sepanjang semester I 2016, naik 5,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 30 juta kl.
Khusus untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin, Premium masih mendominasi penjualan dengan proporsi 68,7 persen. Sementara Pertamax dan Pertamax Plusproporsinya sebesar 15,5 persen, dan sisanya 15,8 persen adalah penjualan Pertalite.
Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina mengatakan, proporsi Premium tersebut turun 21,39 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang mencapai 87,4 persen. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan BBM selain Premium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, semakin banyak masyarakat golongan muda yang semakin peduli dengan kesehatan mesin. Terlebih setelah selisih harga BBM non-Premium tidak terlampau lebar dengan Premium.
"Dari sisi perusahaan, produk-produk inovasi ini untuk menunjang penjualan. Namun tujuan lainnya adalah mengurangi subsidi, dalam rangka membangun masyarakat yang bisa beradaptasi dengan produk yang lebih baik untuk hadapi Euro 4," jelas Ahmad, Kamis (25/8)
Dari seluruh konsumsi bensin non-Premium, ia mengatakan penjualan Pertalite terbilang sangat signifikan dalam enam bulan terakhir. Per akhir Desember tahun lalu, porsi Pertalite terhadap total penjualan bensin Pertamina tercatat sebesar 3,9 persen. Namun hingga Juni 2016, proporsinya meningkat menjadi 15,8 persen.
"Hal ini dikontribusi juga dari jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menyediakan Pertalite. Apabila pada bulan Juli tahun lalu baru ada 105 SPBU, setahun kemudian sudah ada 3.358 SPBU yang menjual Pertalite. Untuk menghadapi Euro 4 memang harus pelan-pelan, awalnya memang lewat Pertalite dulu," tambahnya
Di samping itu, lanjut Ahmad, munculnya produk baru seperti Pertamax Turbo juga diprediksi mengurangi penjualan Premium. Itu sudah terlihat dari tes pasar di 10 SPBU Jakarta yang mengganti dispenser Pertamax Plus dengan Pertamax Turbo. Hasilnya, penjualan Pertamax per harinya rata-rata naik hingga 57 persen dibandingkan sebelumnya.
"Jika trennya seperti ini terus, kami prediksi proporsi penjualan Premium terhadap bensin bisa di bawah 50 persen hingga akhir tahun," jelasnya.
Sebagai informasi, penjualan BBM Pertamina di tahun 2015 tercatat sebesar 61,63 juta kl yang terdiri dari BBM subsidi sebesar 26,96 juta kl dan BBM non-subsidi sebesar 34,67 juta kl. Angka itu menurun 5,62 persen dibandingkan konsumsi tahun 2014 yang tercatat sebesar 65,3 juta kl.
(ags)