China, Italia dan AS Lirik Panas Bumi Indonesia

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2016 09:28 WIB
Hal ini merupakan kemajuan dibanding periode sebelumnya, di mana peminat lelang panas bumi hanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Hal ini merupakan kemajuan dibanding periode sebelumnya, di mana peminat lelang panas bumi hanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mulai diminati asing. Hal itu terlihat dari proses delapan lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dibuka pemerintah tahun ini.

Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak menjelaskan, beberapa perusahaan asing tersebut berasal dari China, Amerika Serikat (AS), hingga Italia. Hal ini, lanjutnya, merupakan kemajuan dibanding periode sebelumnya, di mana peminat lelang WKP hanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Sebagai informasi, kapasitas terpasang PGE hingga akhir 2015 lalu tercatat sebesar 437 megawatt (MW). Angka itu mengambil porsi 30,38 persen dari kapasitas PLTP terpasang seluruh Indonesia sebesar 1.438,5 megawatt.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lelang WKP sudah mulai diminati, tak hanya PGE saja. Kalau dulu kan hanya PGE dam pengembang-pengembang yang ikut lelang cuma buat dapat dokumen menang lelang, lalu cari partner dan pendanaan," jelas Yunus, Kamis (15/9).

Ia mencontohkan perusahaan panas bumi seperti Hitay, yang berasal dari Turki, yang berminat mengikuti lelang WKP Gunung Talang dan perusahaan asal Amerika Serikat, Ormat, yang tengah mengikuti proses lelang di WKP Simbolon Samosir.

Namun tak hanya lelang, Yunus menyebut perusahaan asing juga minat untuk menyelesaikan PLTP mangkrak. Ia mencontohkan perusahaan asal Inggris, Green Energy Geothermal Ltd. (GEG) yang membantu menyelesaikan proyek PLTP Sibayak yang memiliki kapasitas 12 megawatt.

"Rencananya 10 megawatt akan dioperasikan PGE dan 2 megawatt akan dikerjakan oleh GEG. Untuk me-generate 2 megawatt, GEG akan menggunakan teknologi portable wellhead powerplant. Sehingga kalau ini berhasil, ini bisa diaplikasikan di wilayah lainnya agar manfaat panas bumi cepat terasa," lanjutnya.

Selain itu, ia menyebut bahwa perusahaan asal Cina, KS Orka Renewables Pte Ltd telah mengakuisisi 95 persen pengelolaan PLTP Sukoria, Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, ini membuktikan bahwa perusahaan berniat menggarap PLTP di Indonesia, setelah sebelumnya mengakuisisi 100 persen kepemilikan di PLTP Sorik Marapi di awal bulan lalu.

"Tak hanya KS Orka, tapi juga ada perusahaan lain asal Cina yang mau masuk ke pengelolaan PLTP Cisolok," lanjutnya.

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah akan melelang delapan WKP. Proses lelang dua WKP telah selesai, yaitu WKP Gunung Lawu berkapasitas 165 megawatt yang dimenangkan PT Pertamina (Persero) dan WKP Way Ratai dengan kapasitas 55 megawatt yang dimenangkan Konsorsium PT Optima Nusantara Energi dan Enel Green Power SPA.

Sementara itu, dua perusahaan dinyatakan lolos dalam lelang WKP Gunung Talang-Bukit Kili, yaitu konsorsium antara PT Hitay Daya Energy dan PT Dyfco Energy beserta Pertamina. Di luar itu, WKP yang masih dalam tahap lelang terdiri dari Grahonyabu (110 megawatt), Gunung Galunggung (110 megawatt), Gunung Pandan (40 megawatt), Simbolon Samosir (110 megawatt), dan Gunung Ciremai (110 megawatt). (gir/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER