Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai 65 persen dari target sepanjang tahun. Itu berarti, berkisar Rp65 triliun dari target sebesar Rp100 triliun.
Raihan ini membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis, penyaluran KUR sampai akhir tahun nanti bakal memenuhi target. "Seharusnya, September sudah mencapai 67 persen. Berarti, bisa mencapai 100 persen sampai akhir tahun," tutur Darmin, Jumat (16/9).
Sebagai upaya untuk mendongkrak penyaluran KUR, kata Darmin, pemerintah telah menyisir sejumlah sektor usaha penerima KUR untuk dikaji ulang alokasi kredit yang akan diberikan. "Kami akan diskusikan alokasi per sektor. Nanti juga kami lihat alokasi untuk pedagang kecil dan tradisional," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, pemerintah ingin mendorong dan memperluas penyaluran sektor kredit mikro. Pasalnya, sektor kredit mikro banyak juga terkait produksi, seperti produksi padi, nelayan, peternak kecil, dan produksi pangan lainnya.
Namun demikian, keinginan pemerintah itu baru akan direalisasikan tahun depan. Pasalnya, saat ini, pemerintah tengah fokus mengejar penyaluran KUR lewat cara menambah lembaga penyalur KUR di luar bank dan lembaga keuangan non bank, yakni koperasi.
Darmin menegaskan, penunjukkan koperasi sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan KUR akan dilakukan melalui seleksi ketat. Salah satu kunci yang ditekankan, yakni kesehatan keuangan koperasi.
Apabila pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan seleksi ketat terhadap bank penyalur KUR, maka seleksi ketat koperasi yang akan menjadi penyalur KUR juga akan dilakukan melalui Kementerian Koperasi dan Unit Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM).
"Kami minta supaya pengukuran tingkat kesehatan koperasi simpan pinjamnya itu diperkuat. Supaya jangan pincang. Giliran ke bank ketat, ke koperasi tidak. Nah, harus sama," imbuh Darmin.