Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengucurkan kredit senilai Rp75 miliar kepada PT Duta Mentari Raya (DMR) yang beroperasi di Sengingi, Riau. DMR merupakan anak usaha dari perusahaan pelat merah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Kapital Persero yang bergerak di bidang pengelolaan kelapa sawit.
Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y Sugiarto mengungkapkan, pembiayaan akan dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama dengan akad murabahah sebesar Rp70 miliar dengan tenor 60 bulan, dan tahap kedua senilai Rp5 miliar dengan tenor 12 bulan.
Meski kondisi harga komoditas kelapa sawit masih belum stabil, Indra bilang, Bank Muamalat optimis langkah pembiayaan tersebut membawa pengaruh positif terhadap kualitas industri kelapa sawit nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya bagi pasar dalam negeri, melainkan juga bagi pasar mancanegara," ujar Indra, Selasa (20/9).
Berdasarkan perjanjian kredit, DMR mendapatkan fasilitas untuk investasi pembangunan pabrik dan modal kerja perusahaan. Direktur DMR Edward Soesanto menuturkan bahwa pembangunan pabrik dengan kapasitas 45 ton per jam itu ditargetkan bisa selesai pada Januari 2017 mendatang.
Adapun produk yang akan dihasilkan adalah CPO dan kernel dengan target penjualan ke pasar dalam maupun luar negeri yang sesuai dengan standar ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable in Sustainable Palm Oil).
Edward mengungkapkan, perseroannya melihat masih ada peluang untuk bisa berperan dalam proses rantai bisnis produksi pengembangan pabrik kelapa sawit. DMR juga ikut berkiprah di sektor industri kelapa sawit.
"Industri kelapa sawit saat ini masih merupakan salah satu industri yang diminati investor domestik maupun regional," terang dia.
Menilik data harga kelapa sawit di pasar komoditas, hingga pekan kedua dan sampai akhir bulan Agustus, harga kelapa sawit mulai bergairah dan menunjukkan tren kenaikan hingga mencapai US$780 per metrik ton untuk pertama kalinya sejak September 2014 yang lalu.
(bir/gen)