LPS: Suku Bunga Kredit Masih Sulit Turun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2016 20:18 WIB
Penurunan suku bunga kredit bank tidak bisa dirasakan dalam waktu cepat. Setidaknya, butuh waktu enam bulan sampai satu tahun agar bunga kredit landai.
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan, penurunan suku bunga kredit perbankan tidak bisa dirasakan dalam waktu cepat. Setidaknya, butuh waktu enam bulan sampai satu tahun untuk melihat penurunan suku bunga kredit, Selasa (13/9). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menurunkan tingkat bunga penjaminan simpanan di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) masing-masing sebesar 50 basis poin (bps). Penurunan suku bunga penjaminan tersebut diharapkan dapat mendorong perbankan untuk menurunkan bunga pinjaman atau kredit.

Namun, Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah pesimis. Menurutnya, penurunan suku bunga kredit perbankan tidak bisa dirasakan dalam waktu cepat. Setidaknya, butuh waktu enam bulan sampai satu tahun untuk melihat penurunan suku bunga kredit.

"Penurunan bunga kredit diharapkan bisa sedikit dipengaruhi oleh penurunan suku bunga LPS. Perlu waktu dan tidak segera. Umumnya enam bulan sampai setahun. Itu baru jadi suku bunga kredit turun," ujar Halim, Selasa (13/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak awal tahun, LPS telah menurunkan suku bunga penjaminan simpanan sebanyak 125 bps. Sehingga, kini suku bunga penjaminan simpanan dalam bentuk rupiah di bank umum dipatok menjadi 6,25 persen, sedangkan suku bunga penjaminan simpanan BPR menjadi 8,75 persen.

Pemangkasan tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi suku bunga deposito perbankan yang terus mengalami penurunan. Tercatat rata-rata suku bunga simpanan bank pada Februari 2016 yang sebesar 6,94 persen telah turun menjadi 5,1 persen per Agustus 2016.

Menurut Halim, faktor lain yang perlu menjadi perhatian adalah kondisi likuiditas perbankan. Kalau likuiditas perbankan tidak dalam kondisi yang baik, maka butuh waktu yang agak lama bagi bank untuk menurunkan suku bunga kreditnya. Soalnya, pada saat likuiditas ketat, perbankan cenderung mencari dana cepat yang harganya mahal.

"Ketika kondisi perbankan menurun, bank-bank yang menjaga profit marginnya biasanya agak pelan menurunkan bunga. Takut KPI (Key Performing Index) tak terjaga," terang Halim.

Tetapi, apabila likuiditas bank dalam kondisi yang berlebih, maka perbankan akan cenderung mendorong penyaluran kredit mereka dengan menawarkan bunga murah sebagai pemanis.

"Kalau likuiditas berlimpah itu bisa lebih cepat penurunan suku bunga kreditnya," tutup Halim.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menambahkan, kondisi likuiditas perbankan saat ini dalam kondisi yang baik. Ditambah lagi, ke depannya dana repatriasi hasil kebijakan amnesti pajak diperkirakan masuk secara agresif di akhir tahun. Dengan begitu, ia memprediksi, penurunan suku bunga kredit perbankan masih bisa terjadi. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER