Pemerintah dan DPR Patok Defisit APBN 2017 Sebesar 2,41%

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 08:20 WIB
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyatakan strategi utama pemerintah untuk menjaga defisit tahun depan yaitu memastikan target penerimaannya tercapai.
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyatakan strategi utama pemerintah untuk menjaga defisit tahun depan yaitu memastikan target penerimaannya tercapai. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati target defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar 2,41 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Suahasil Nazara, Pelaksana Tugas (Plt.) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), mengungkapkan pemerintah merasa nyaman mengeksekusi target defisit tahun depan yang lebih rendah, dibandingkan proyeksi defisit tahun ini, 2,5-2,7 persen dari PDB.

Menurut Suahasil, strategi utama pemerintah untuk menjaga defisit tahun depan yaitu memastikan target penerimaannya tercapai. Dalam nota keuangan RAPBN 2017 penerimaan perpajakan ditargetkan sebesar Rp1.495,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp240,4 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp1,4 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah juga menyusun postur penerimaan tersebut lebih realistis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Postur yang realistis mencegah adanya kemungkinan pelebaran defisit seperti yang terjadi pada tahun ini.

Hal itu bisa terlihat dari target penerimaan pajak tahun depan yang ditargetkan tumbuh sekitar 13 sampai 14 persen dari proyeksi realisasi tahun ini.

“Pertumbuhan pajak 13 sampai 14 persen itu reasonable dengan pertumbuhan alamiah 9,1 persen. Di luar itu, [Direktorat Jenderal Pajak] harus kerja keras atau mengeluarkan extra effort sehingga bisa mendapatkan [pertumbuhan] pajak 14 persen,” kata Suahasil usai menghadiri rapat panitia kerja dengan Banggar DPR di Gedung DPR, Kamis (22/9).

Begitu pula target penerimaan kepabeanan dan cukai, Rp191,2 triliun, yang dipatok berdasarkan proyeksi realisasi tahun ini, bukan dari target yang ditetapkan dalam APBNP 2016, Rp184 triliun.

“Karena itu, sangat reasonable jika postur APBN 2017 untuk dijalankan sehingga target defisit 2,41 persen tidak akan ada pelebaran yang kaget-kagetan,” ujarnya.

Adapun pagu belanja negara tahun depan diusulkan sebesar Rp2.070,5 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.310,4 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp760 triliun.

Sebagai informasi, saat ini, pemerintah masih membahas postur RAPBN 2017 dengan DPR. Setelah rampung membahas asumsi makro dan target penerimaan, pemerintah bakal membahas pagu belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Ditargetkan, proses pembahasan dengan DPR rampung pada 20 Oktober 2016 mendatang. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER