
Jokowi Minta e-Commerce Indonesia Contoh Alibaba
Selasa, 27 Sep 2016 19:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyebut kesuksesan Alibaba sebagai perusahaan e-commerce perlu dicontoh Indonesia. Menurut dia, perusahaan yang didirikan Jack Ma ini berhasil mendunia karena menguasai kepemilikan logistik.
Karenanya, Jokowi meminta, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mempercepat jangkauan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
"Sebagai contoh, saya lihat Alibaba betul-betul merajai dunia, karena kepemilikan logisik platform yang mereka sangat kuasai. Mau tidak mau itu juga yang harus kita miliki di Indonesia," ujarnya di Kantor Presiden, Selasa (27/9).
Percepatan diperlukan, mengingat Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital. Sebanyak 93,4 juta dari total 250 juta penduduk di Indonesia merupakan pengguna internet. E-commerce Indonesia dinilai mampu membantu 56 juta UMKM yang menyumbang 55 persen Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun, faktanya, e-commerce Indonesia baru menghasilkan transaksi USD2,6 miliar dengan penetrasi pasar sebesar 0,6 persen dari total transaksi legal berdasarkan perhitungan jumlah penjualan 2014.
Sementara, di tahun yang sama, Alibaba berhasil meraup US$25 miliar saat melantai perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham New York, sekaligus mencatatkan sejarah sebagai transaksi IPO terbesar sepanjang sejarah keuangan Amerika Serikat.
Jangan heran, apabila Jokowi memerintahkan agar e-commerce Indonesia memiliki logistik dan ritel platform brand Indonesia. Dengan begitu, Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain.
"Misalnya OLX, Alibaba. Kalau kita tidak punya sendiri, kita juga akan ditinggal," terang dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menginstruksikan jajarannya, memprioritaskan, dan memfasilitasi pelaku bisnis rintisan (start up) dalam mengakses modal demi mempercepat pertumbuhan industri e-commerce.
Deregulasi bidang industri ini juga diperlukan, sejalan dengan pelatihan pengembangan pelaku pemula bisnis e-commerce.
Terkait percepatan e-commerce di Indonesia, Rudiantara sebelumnya mengusulkan kepada presiden agar Jack Ma menjadi penasehat steering committe, khusus e-commerce. Ia menilai, peran penasihat sekaliber Ma diperlukan untuk mengangkat industri e-commerce ke lanskap internasional. (bir/bir)
Karenanya, Jokowi meminta, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mempercepat jangkauan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
"Sebagai contoh, saya lihat Alibaba betul-betul merajai dunia, karena kepemilikan logisik platform yang mereka sangat kuasai. Mau tidak mau itu juga yang harus kita miliki di Indonesia," ujarnya di Kantor Presiden, Selasa (27/9).
Namun, faktanya, e-commerce Indonesia baru menghasilkan transaksi USD2,6 miliar dengan penetrasi pasar sebesar 0,6 persen dari total transaksi legal berdasarkan perhitungan jumlah penjualan 2014.
Sementara, di tahun yang sama, Alibaba berhasil meraup US$25 miliar saat melantai perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham New York, sekaligus mencatatkan sejarah sebagai transaksi IPO terbesar sepanjang sejarah keuangan Amerika Serikat.
Jangan heran, apabila Jokowi memerintahkan agar e-commerce Indonesia memiliki logistik dan ritel platform brand Indonesia. Dengan begitu, Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain.
"Misalnya OLX, Alibaba. Kalau kita tidak punya sendiri, kita juga akan ditinggal," terang dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menginstruksikan jajarannya, memprioritaskan, dan memfasilitasi pelaku bisnis rintisan (start up) dalam mengakses modal demi mempercepat pertumbuhan industri e-commerce.
Deregulasi bidang industri ini juga diperlukan, sejalan dengan pelatihan pengembangan pelaku pemula bisnis e-commerce.
Terkait percepatan e-commerce di Indonesia, Rudiantara sebelumnya mengusulkan kepada presiden agar Jack Ma menjadi penasehat steering committe, khusus e-commerce. Ia menilai, peran penasihat sekaliber Ma diperlukan untuk mengangkat industri e-commerce ke lanskap internasional. (bir/bir)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK