Saham Emiten Baru PBSA dan AGII Melonjak di Hari Perdana

CNN Indonesia
Rabu, 28 Sep 2016 12:21 WIB
PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) hari ini, Rabu (28/9) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Wakil Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) Rachmat Harsono menargetkan dana segar dari penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar US$150 juta atau setara Rp2 triliun untuk menambah kantong perusahaan. (CNNIndonesia.com/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) hari ini, Rabu (28/9) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan merilis saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Pada perdagangan perdananya, harga saham PBSA dan AGII langsung naik signifikan ketika dibuka, masing-masing menguat sebesar 11,67 persen dan 1,8 persen.

Direktur Penilaian Efek BEI, Samsul Hidayat menuturkan PBSA dan AGII merupakan menjadi emiten ke-13 dan ke-14 yang melantai di bursa pada tahun ini, dari target 25 emiten sampai akhir 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap perusahaan mendapat manfaat yang lebih besar dibandingkan kewajiban setelah menjadi perusahaan publik," ujar Samsul di BEI, Rabu (28/9).

PBSA merilis 300 juta saham perdana dengan harga penawaran Rp1.200 per saham. Namun sejak dibuka pagi tadi, saham PBSA langsung melesat hingga menyentuh level harga Rp1.330.

"Kami masih skala kecil tapi tentu akan turut meramaikan pasar modal di Indonesia," kata Sekretaris Perusahaan PBSA Vincentius Susanto pada kesempatan yang sama.

Dari aksi korporasi ini, perusahaan konstruksi ini memetakan tambahan dana dari penawaran saham perdana untuk modal kerja.

Secara rinci, Paramita menyebutkan 40 persen hasil penawaran untuk modal kerja, 35 persen untuk pengembangan usaha, dan 25 persen sisanya untuk membeli mesin dan peralatan berat.

PBSA mencatat, penawaran saham perdana ini membuat komposisi pemegang saham berubah menjadi 40,8 persen dimiliki PT Ascend Bangun Persada dan 39,2 persen dimiliki PT Sigma Mutiara. Sedangkan sisanya 20 persen dimiliki masyarakat.

Sementara itu, AGII menawarkan saham seharga Rp1.100  dari total 766,66 juta saham. Saham AGII langsung naik 1,8 persen ketika dibuka menjadi Rp1.180 per saham.

Wakil Presiden Direktur AGII Rachmat Harsono berharap aksi korporasi ini dapat menambah kinerja perusahaan agar lebih maksimal bersamaan dengan program Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ingin mendukung industrilisasi dengan pemenuhan ketersediaan gas.

"Bisnis model kita sesuai juga dengan program Bapak Presiden untuk mendukung industrialisasi dari hulu ke hilir, itu membuat perusahaan kita juga meningkat kinerjanya," ujar Rachmat.

Dari aksi korporasi ini, AGII menargetkan raihan dana tambahan untuk perusahaan sebesar US$150 juta atau setara Rp2 triliun.

Perusahaan gas industri ini merencanakan, 40 persen hasil IPO akan digunakan untuk mendanai entitas anak dan entitas asosiasi, antara lain untuk pembiayaan belanja modal dalam rangka penambahan gas plant dan filing station.

Kemudian sebanyak 40 persen lainnya digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman. Sisanya, sebesar 20 persen digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan dan entitas anak perusahaan, PT Samator Gas Industri (SGI).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER