Jakarta, CNN Indonesia -- PT Barito Pacific Tbk, perusahaan yang bergerak di bisnis pengelolaan sumber daya alam, akan menggelontorkan modal sebesar US$5 miliar dalam lima tahun ke depan untuk mengembangkan pembangkit listrik bertenaga panas bumi.
Rencana ekspansi tersebut melengkapi komitmen investasi pemilik grup usaha tersebut, Prajogo, Pangestu, yang berjanji akan merepatriasi 90 persen asetnya yang selama ini belum dilaporkan ke otoritas pajak.
"Kami akan ekspansi
power plant lewat Barito Pacific,
power plant geothermal," ujar Prajogo usai mengajukan permohonan amnesti pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan I.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ekspansi yang dilakukan ini sifatnya pengembangan pembangkit-pembangkitnya yang sudah beroperasi. Sayangnya, ia enggan menyebutkan di daerah mana pengembangan tenaga listrik panas bumi itu akan dilakukan.
"Power plant sudah ada dan diekspansikan, akan dikembangkan," imbuhnya.
Selain melakukan pengembangan
power plant, lanjut Prajogo, Barito Pacific juga akan mengakuisisi perusahaan luar negeri.
Sebagai informasi, Barito Pacific awalnya merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kayu. Namun, sejalan dengan ekspansi perseroan, cakupan bisnis meluas ke berbagai bidang, seprti petrokimia, properti, dan perkebunan, pertambangan, perdagangan, dan energi terbarukan dan transportasi.
Barito Pacific juga memiliki anak usaha berupa perusahaan publik, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
(ags/gen)