Wijaya Karya Suntik Modal Anak Usaha Rp247,5 Miliar

CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2016 07:43 WIB
Suntikan modal kepada WIKA Gedung akan memperkuat struktur permodalan anak usaha WIKA, sekaligus meningkatkan potensi memperoleh pendanaan.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menyuntik modal anak usahanya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) sebesar Rp247,5 miliar. (Dok. Sekretariat Kabinet).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menyuntik modal anak usahanya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) sebesar Rp247,5 miliar. Upaya menggemukkan modal anak usaha tersebut dilakukan melalui setoran tunai dan aset tak bergerak yang berupa tanah dan bangunan.

Dalam keterangan resminya, Suradi, Sekretaris Perusahaan WIKA mengatakan, perseroan melakukan setoran tunai sebesar Rp118,4 miliar, dan tanah dan bangunan senilai Rp129,0 miliar yang berlokasi di Surabaya dan Samarinda.

"Setoran modal akan memperkuat struktur permodalan WIKA Gedung, sehingga meningkatkan potensi WIKA Gedung mendapatkan pendanaan dari pihak ketiga sebagai modal kerja anak usaha," ujar Suradi, dikutip Senin (3/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma itu, sambung Suradi, penambahan setoran modal juga akan mengerek profitabilitas anak usaha perseroan, sehingga berpotensi untuk memberikan hasil yang baik kepada induk usahanya berupa peningkatan dividen.

Sebagai informasi, aksi korporasi ini merupakan transaksi afiliasi antara induk dan anak usaha. WIKA diketahui mengempit 49.500 saham WIKA Gedung atau sebanyak 99 persen.

"Transaksi antara perseroan dan WIKA Gedung dilakukan dengan pertimbangan kerja sama strategis untuk menjamin pemenuhan dan kelancaran produksi WIKA Gedung, memberikan efisiensi dan kepastian mengoptimalkan hasil investasi atas dana yang dimiliki perseroan," imbuh dia.

Menurut Suradi, tanpa transaksi afiliasi, WIKA khawatir dampak pendapatan anak usaha dan efisiensi biaya yang dilakukan akan menurunkan kinerja perseroan.

Sebelumnya, WIKA dikabarkan akan melepas sebagian kepemilikan sahamnya di WIKA Gedung melalui penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO). Jika tidak ada aral melintang, rencana ini akan dilakukan pada semester I 2017.

"Nanti tahun depan, maksimal semester I 2017 yang dilepas sekitar 30-40 persen," ujar Ridwan Abdul Muthalib, Direktur Utama WIKA Gedung.

Dana dari hasil melantai tersebut, kata Ridwan, akan digunakan untuk membiayai modal kerja dan investasi. Pada Agustus 2016, aset WIKA Gedung tercatat sekitar Rp300 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER