Jakarta, CNN Indonesia -- Animo masyarakat untuk ikut program pengampunan pajak tidak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, yang notabene menjadi kantor pusat banyak perusahaan besar di Indonesia berikut kediaman para taipannya.
Di Bali pun demikian. Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Provinsi Bali Eliza Rahel mengaku selama sepekan terakhir, antrian wajib pajak yang ingin mendapatkan tarif tebusan 2 persen melonjak tinggi.
Eliza menuturkan, sampai pukul 08.00 WITA pagi ini jumlah uang tebusan yang terkumpul di wilayahnya sudah mencapai Rp517 miliar. Angka itu menyumbang 0,63 persen terhadap total uang tebusan yang tercatat di dashboard amnesti pajak sampai pukul 09.00 WIB sebesar Rp81.6 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencatat, lonjakan drastis pembayaran uang tebusan mulai dirasakan sejak tiga hari terakhir yakni pada Rabu (28/9) mencapai Rp283,9 miliar dan hari ini melesat hingga tembus Rp517 miliar.
“Untuk dana repatriasi dari luar negeri hingga pukul 08.00 WITA mencapai Rp144 miiar, deklarasi luar negeri Rp2,16 triliun dan deklarasi dalam negeri Rp23,14 triliun,” jelas Eliza, dikutip dari kantor berita ANTARA, Jumat (30/9).
Sementara itu pantauan di Pelayanan Amnesti Pajak di kantor setempat juga tampak dipenuhi wajib pajak yang hendak memanfaatkan hak amnesti pajak pada hari terakhir tarif 2 persen.
Kanwil DJP Bali sendiri menyiapkan empat ruang khusus untuk melayani kebutuhan amnesti pajak dengan total 24 meja pelayanan yang terdiri dari 10 meja untuk melayani pertanyaan seputar amnesti pajak dan 14 lainnya untuk menerima amnesti pajak.
(gen)