Jakarta, CNN Indonesia -- Franky Oesman Widjaja, salah satu petinggi grup Sinarmas, menyatakan perusahaannya bakal merepatriasi sekitar 30 persen aset di luar negeri untuk mendanai proyek pembangkit listrik yang digarap mulai tahun ini.
"Kita ada beberapa alternatif. Pemerintah kan sedang menggalakkan pembangunan pembangkit listrik. Kami juga sedang masuk ke situ," kata CEO PT Golden Agri-resources saat ditemui di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jumat (30/9).
Grup Sinarmas diketahui belum lama ini memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kendari 3 berkapasitas 2 x 50 Megawatt (MW) senilai US$200 juta di Tanjung Tiram, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinarmas membangun PLTU tersebut melalui PT DSSP Power Kendari, cucu usaha yang seluruh sahamnya dimiliki oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, pilar usaha Sinarmas di bidang energi dan infrastruktur.
Franky menambahkan, amnesti pajak merupakan kesempatan baik bagi pengusaha untuk berkontribusi dalam memperbaiki basis data perpajakan sekaligus ekonomi Indonesia.
"
Tax base itu menjadi suatu dasar agar ekonomi kita jadi lebih baik lagi," kata Franky.
Karenanya, anak pendiri Group Sinarmas Eka Tjipta Widjaja ini mangaku telah mengikuti program amnesti pajak sejak Agustus lalu.
Selanjutnya, Franky mengimbau seluruh masyarakat yang belum mengikuti amnesti pajak pada periode pertama mengambil kesempatan pada periode kedua. Dengan demikian, masyarakat tidak kehilangan momentum untuk memperbaiki administrasi perpajakan.
"Tarif uang tebusan pada periode kedua kan hanya tambah satu persen saja jadi kita gunakan saja kesempatan ini dengan sebaik-baiknya supaya kegiatan ekonomi informal bisa menjadi formal," ujarnya.
(gen)