Perwira Polri dan Legislator Ikut Amnesti Pajak

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2016 15:43 WIB
Adalah Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol  Boy Rafli Amar dan Legislator dari Partai Nasdem Donny Imam Priambodo yang ikut mendaftar amnesti pajak.
Irjen Pol Boy Rafli Amar selalu Kadiv Humas Mabes Polri dan anggota DPR XI Donny Imam Priambodo lakukan deklararsi aset, Jumat (30/9). (CNN Indonesia/Dinda Audriene)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perwira tinggi Kepolisian dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat bergabung dengan ribuan Wajib Pajak, yang menyerbu Kantor Wilayah Diretorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan I. Mereka memilih terlibat dalam aksi massa ini karena menuntut pengampunan pidana pajak dari Negara.

Adalah Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol  Boy Rafli Amar dan Legislator dari Partai Nasdem Donny Imam Priambodo yang menyambangi markas para petugas pajak siang ini, Jumat (30/9).

Kebetulan, Jumat ini merupakan hari terakhir periode pertama program pengampunan pajak, yang mensyaratkan tarif termurah bagi para pemburu amnesti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati butuh amnesti, Boy Rafli mengklaim dirinya sebagai wajib pajak yang patuh terhadap ketentuan perpajakan. Namun, ia mengakui kesibukannya sebagai perwira Polri membuatnya tak sempat untuk menyempurnakan laporan harta kekayaannya di awal-awal peluncuran program amnesti pajak.

"Kebetulan karena kesibukan, jadi baru bisa melaporkan aset di tempat tinggal saya di Jakarta Selatan," ungkap Boy.

Alasan yang sama dikemukakan oleh Donny. Dia mengaku mendeklarasikan aset-aset pribadinya di dalam negeri yang selama ini lupa dilaporkan.

"Misalnya seperti dividen dulu tahun 2013 kan sudah lama itu belum saya laporkan. Semua di dalam negeri. Tebusan yang menurut saya rendah sekali harus dimanfaatkan sebanyak-banyaknya," katanya.

Anggota Panitia Kerja Undang-Undang Amnesti Pajak ini mengaku terharu melihat banyak Wajib Pajak (WP) yang mengikuti program amnesti pajak, hingga menimbulkan antrean yang sangat panjang.

"Saya turut bangga, terharu, sampai banyak yang antre sampai malam, bahkan ada yang membayar uang tebusan Rp20 ribu," ungkapnya. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER