Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi akan naik mencapai 0,23 persen pada September 2016 secara bulanan. Di mana angka tersebut juga mencerminkan inflasi tahunan sebesar 3,08 persen atau naik dari inflasi bulan Agustus 2,79 persen.
Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menyatakan, kendati angka inflasi bulan lalu naik tetapi ia memprediksi risiko inflasi yang netral ke depannya disebabkan harga makanan dan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah terkendali.
"Pemerintah sudah merelaksasi impor makanan untuk mengatasi kekurangan dan potensi La Nina," ungkap Leo dalam risetnya, dikutip Senin, (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pemerintah perlu memperbaiki eksekusi impor makanan yang dilakukan tersebut agar harga yang stabil dapat tercipta secara efektif. Misalnya, meskipun impor daging sapi sudah diperpanjang hingga 2017, tetapi realisasi saat ini masih rendah yaitu 40 persen dengan kuota 80 ribu ton sepanjang 2016.
Sementara, harga BBM sendiri diprediksi stabil pada akhir tahun atau kuartal IV karena pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM) telah menurunkan harga premium sejak 1 Oktober menjadi Rp6.150 per liter dari Rp6.450.
"Karena itu kami tetap memprediksi inflasi tahun 2016 sebesar 3,3 persen," jelasnya.
Lebih lanjut Leo menjelaskan, untuk tingkat inflasi tahun depan diprediksi naik karena potensi penyesuaian dari kenaikan tarif listrik.
"Saat ini angka prediksi tersebut sedang kami kaji kembali," pungkasnya.
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo meramalkan inflasi 0,2 persen sepanjang September 2016. Proyeksi ini lebih tinggi dari proyeksi periode yang sama tahun lalu.
"Proyeksi inflasi dari survei Minggu ketiga itu 0,2 persen," tutur Agus, Jumat (22/9) lalu.
Secara tahunan, Agus menyebut inflasi bulan kesembilan diperkirakan sebesar 3,05 persen.
Menurut mantan Menteri Keuangan itu, beberapa komoditas yang menjadi sumber inflasi diantaranya bawang merah dan cabai merah. Selain itu, perkembangan harga beras juga diperkirakan berkontribusi pada inflasi bulan lalu.
"Kelihatannya seperti bawang merah cabai merah itu harus diperhatikan dan ada beras yang menjadi sumber inflasi," ujarnya.
(gen)