Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) akan menagih keseriusan Saudi Aramco, perusahaan minyak asal Arab Saudi, untuk membantu perseroan menambah kapasitas dan kompleksitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Balongan, Jawa Barat dan kilang Dumai, Riau.
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, keputusan Saudi Aramco akan dijelaskan di dalam pertemuan bilateral kedua institusi yang diadakan akhir bulan ini atau pertengahan bulan depan.
Pertemuan itu diadakan setelah Pertamina melayangkan surat kepada Saudi Aramco. "Keputusan mereka kami tunggu Oktober atau pertengahan November mendatang," ujarnya di Gedung Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam surat yang dikirim sebelumnya, Pertamina menyebut ingin RDMP Balongan dan Dumai bisa dikerjakan berbarengan dengan proyek RDMP Cilacap. Namun, respon Saudi Aramco justru menginginkan agar pembangunan dilakukan secara bertahap.
"Jadi, mereka menginginkan RDMP Cilacap selesai, lalu lanjut ke Balongan dan Dumai. Namun, kami menjelaskan bahwa keinginan pemerintah adalah sembari proyek Cilacap jalan, mungkin awal tahun 2017 tahapan Balongan dan Dumai juga bisa berjalan dimulai dengan Pre-Feasibility Study (PFS)," tutur Rachmad.
Apabila kerjasama dilanjutkan, maka perusahaan akan melanjutkan Head of Agreement (HoA) yang seharusnya kedaluwarsa 25 November 2016 nanti. Namun, jika keputusan yang terjadi sebaliknya, ia mengatakan, Pertamina sudah memiliki beberapa rencana lain. Sayang, ia masih enggan menyebut opsi-opsi tersebut.
"Semua kemungkinan kami pelajari dan kami siapkan opsi-opsi itu (kalau kesepakatan tidak jadi). Dari sisi Pertamina, kami siap dengan opsi apapun," terang dia.
Selain kelanjutan kerjasama RDMP Balongan dan Dumai, pertemuan tersebut juga akan membicarakan pembentukan joint venture (JV) untuk proyek Cilacap yang rencananya dibentuk Desember mendatang.
"Nanti semuanya akan kami putuskan dalam pertemuan tersebut, termasuk kepemilikan Saudi Aramco di proyek Cilacap. Namun, sejauh ini, mereka memberi sinyal masih tetap memegang kepemilikan 45 persen di situ," jelasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya, Saudi Aramco telah sepakat bermitra dengan Pertamina untuk proyek RDMP di kilang Balongan, Dumai, dan Cilacap. Proyek RDMP Cilacap yang memakan dana US$5 miliar, saat ini sudah memasuki tahap penunjukan kontraktor konstruksi.
Ketiga proyek tersebut merupakan bagian dari penambahan kapasitas kilang Pertamina dari posisi saat ini 1,043 juta barel per hari menjadi 2 juta barel per hari di tahun 2023 mendatang.
Selain Dumai, Balongan, dan Cilacap, perusahaan minyak milik negara tersebut juga melakukan RDMP bagi kilang Balikpapan yang dikerjakan secara swadaya, dan juga membangun kilang baru di Bontang dan Tuban.
(bir/gen)