Perusahaan Malaysia Incar Pasok Gas Teluk Bintani

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2016 07:42 WIB
Kementerian Perindustrian mengklaim, dengan masuknya Genting Oil di Teluk Bintuni, maka tenant industri bisa mendapatkan gas yang lebih murah.
Kementerian Perindustrian mengklaim, dengan masuknya Genting Oil di Teluk Bintuni, maka tenant industri bisa mendapatkan gas yang lebih murah. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Genting Oil Pte Ltd berniat untuk memasok gas bagi Kawasan Industri Teluk Bintuni, yang rencananya dihasilkan dari Wilayah Kerja (WK) Kasuri.

Direktur Industri Kimia Dasar, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin, Muhammad Khayam menjelaskan, dengan masuknya Genting Oil di Teluk Bintuni, maka tenant-tenant industri bisa mendapatkan gas yang lebih murah. Kendati demikian, ia tak mau merinci lebih detil ihwal rencana tersebut.

"Iya. Rencananya mereka (Genting Oil) mau masuk. Kalau mereka masuk, cost industri di sana bisa lebih murah lagi," ujar Khayam ditemui di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Senin (3/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga yang lebih murah ini, lanjutnya, bisa dimungkinkan karena British Petroleum (BP) Berau Ltd sebelumnya juga berniat memasok bagi industri pupuk di Teluk Bintuni, dengan melakukan studi bersama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Dengan pasokan gas yang lebih banyak, harusnya harga gas juga bisa lebih murah karena ada pemanfaatan infrastruktur gas yang bisa digunakan bersama antara kedua perusahaan di Teluk Bintuni.

"Tapi itu nanti kami bicarakan lagi," terang Khayam singkat.

Namun di sisi lain, kepastian pasokan gas dari dua perusahaan ini masih harus menunggu implementasi nyata dari Peraturan Presiden (Perpres) no. 40 tahun 2016 menyangkut harga gas industri.

Ia mencontohkan studi bersama harga gas industri antara BP dan Pupuk Indonesia yang sudah selesai beberapa waktu lalu, namun kedua perusahaan belum sepakat terkait harga gasnya.

Kendati demikian, itu tak mengindikasikan bahwa BP akan memutus komitmennya di Teluk Bintuni. Pasalnya, BP sudah berjanji akan menetapkan alokasi gas bagi industri pupuk, sebagai bagian dari dokumen keputusan investasi final (Final Investment Decision/FID) Tangguh Train 3 pada bulan Juli lalu.

Dokumen itu sendiri merupakan implementasi surat Plt. Kepala SKK Migas No. SRT-0839/SKKO0000/2014/S2, yang menginstruksikan BP Berau untuk memenuhi industri pupuk di Teluk Bintuni sebesar 180 MMSCFD.

"Kajian soal harga gas bagi Pupuk Indonesia itu sebenarnya sudah selesai, tapi belum ada kesepakatan harganya. Makanya menunggu implementasi Perpres harga gas industri. Masalah fix atau tidak BP memberikan alokasi ke industri pupuk, nanti datanya akan dibicarakan business to business," terang Khayam.

Sebelumnya dikabarkan, Genting Oil kini tengah melirik untuk memasok gas ke Teluk Bintuni karena ada kesulitan mencari pembeli domestik. Pada awalnya, perusahaan juga menawarkan gas kepada Ferrostaal GmbH, yang akan menanamkan modal di Teluk Bintuni. Namun, kesepakatan itu gagal karena harga yang tak sesuai.

Sebagai informasi, produksi blok Kasuri diprediksi bisa mencapai 285 MMSCFD dan bisa onstream di tahun 2019. Perusahaan asal Malaysia tersebut sebelumnya telah melakukan kegiatan eksplorasi pengeboran di 10 sumur di Lapangan Merah, Lapangan Asap, dan Lapangan Kido. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER