Produksi Minyak Pertamina Cepu Naik 64 Persen di Kuartal III

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 12:35 WIB
Peningkatan net to share minyak di Cepu ditopang kenaikan produksi Lapangan Banyu Urip yang melebih target 165 ribu bph
Peningkatan net to share minyak di Cepu ditopang kenaikan produksi Lapangan Banyu Urip yang melebih target 165 ribu bph. (Dok. ExxonMobil)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina EP Cepu (PEPC) berhasil meningkatkan produksi minyak Blok Cepu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi 74 ribu barel per hari (bph) sampai kuartal III 2016. Angka ini naik 64 persen dibandingkan realisasi produksi periode yang sama tahun lalu sebesar 45 ribu bph.

Adriansyah, Direktur Utama PEPC menjelaskan, peningkatan net to share minyak di Cepu ditopang kenaikan produksi Lapangan Banyu Urip yang melebih target 165 ribu bph. Peningkatan produksi juga ditopang fasilitas produksi utama (central production facilities/CPF) dan kolam penampungan (reservoir) yang bekerja dengan sangat baik.

“Capaian produksi ini melampaui rencana kerja kami tahun ini, bahkan kami diminta untuk menaikkan produksi minyak menjadi 200 ribu bph, dikontribusi dari Blok Cepu sekitar 78 ribu bph,” ujar Adriansyah, Selasa (18/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adriansyah berharap, PEPC bisa berkontribusi terhadap target PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

“Pengembangan lapangan migas di Blok Cepu diharapkan dapat mendukung upaya menjaga ketahanan energi nasional dan mengangkat Indonesia kembali menjadi produsen migas yang diperhitungkan di dunia internasional,” katanya.

Ia menjelaskan, ke depan pengembangan yang dilakukan di Blok Cepu tidak lagi pada produksi minyak, namun juga gas bumi. Pengembangan yang dilakukan antara lain Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang ditargetkan on stream pada 2019.

Lapangan Banyu Urip Blok Cepu menjadi salah satu andalan pemerintah dalam mengejar target produksi minyak siap jual (lifting). Dalam APBN 2016, produksi dari blok ini ditargetkan 161 ribu bph yang sudah terlampaui. Pemerintah memproyeksikan produksi minyak dari Blok Cepu tahun depan mencapai 200 ribu bph untuk menopang pencapaian target lifting sebesar 815 ribu bph.

Cadangan migas Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ditemukan pada 2001. Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan Mobil Cepu Limited (MCL), anak usaha ExxonMobil Corp, sebagai operator.

MCL memegang 45 persen saham partisipasi, bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham, dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri ESDM pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 445 juta barel.

Komaidi Notonegoro, Direktur ReforMiner Institute, mengakui produksi Blok Cepu saat ini menuju peak production sehingga net to share kepada Pertamina juga meningkat. Selain itu, kenaikan produksi juga ditopang oleh infrastruktur dan fasilitas produksi Blok Cepu yang makin lengkap sehingga produksi bisa dinaikkan mencapai  level 200 ribu BOPD.

Menurut Komaidi, saat ini Blok Cepu menjadi andalan peningkatan lifting karena porsinya yang signifikan. Di sisi lain, dia menyarankan kepada pemerintah melalui BUMN maupun kontraktor kontrak kerja sama migas yang lain untuk mengembangkan lapangan-lapangan produktif seperti Blok Cepu.

“Kegiatan eksplorasi harus ditingkatkan. Tanpa ada temuan lapangan baru yang signifikan produksi migas kita akan turun terus. EOR (Enhanced Oil Recovery) salah satu yang bisa menolong untuk menghabat laju penurunan tetapi penemuan cadangan baru adalah kuncinya,” ujarnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER