2017, BEI Bidik Rata-rata Nilai Transaksi Harian Tembus Rp8 T

CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2016 13:52 WIB
Target rata-rata nilai transaksi harian yang dipatok naik 21,2 persen tersebut berdasarkan hasil estimasi dan analisis data historis.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian tahun 2017 sebesar Rp8 triliun. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian tahun 2017 sebesar Rp8 triliun. Itu berarti, BEI mematok pertumbuhan 21,2 persen dibanding Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2016 yang sebesar Rp6,6 triliun.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, penetapan rata-rata nilai transaksi harian tersebut berdasarkan hasil estimasi dan analisis data historis didukung implementasi inisiatif, seperti pendirian lembaga securities financing dan relaksasi margin. Faktor-faktor ini diharapkan dapat mengerek nilai transaksi dan likuiditas pasar.

"Hal ini dikarenakan investor lebih leluasa bertransaksi secara margin dan memiliki lebih banyak pilihan saham margin," ujarnya, Kamis (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, tahun depan, BEI juga fokus untuk mengembangkan variasi layanan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas perusahaan publik atau perusahaan tercatat. BEI menargetkan, setidaknya 35 emiten baru lahir di tahun ayam dan paling tidak ada 60 emiten yang melakukan pencatatan tambahan, seperti rights issue atau saham bonus.

"Untuk penambahan 35 emiten ini, dengan membuat likuiditas pasar tinggi. Kalau pasar sedang liquid, itu menarik pasar. Transaksi di Indonesia itu mencapai 253 ribu-an per hari menurut data bursa," terang Tito.

BEI, lanjut dia, juga sudah berbicara dengan 14 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana semua BUMN tersebut mengklaim bakal melantai di BEI pada 2017 mendatang. Hal ini tentu menambah kepercayaan diri BEI.

Adapun, target lain BEI, yakni menyaksikan 55 emisi obligasi korporasi dan 98 obligasi negara. Menurut dia, target-target tersebut dibuat dengan pertimbangan pertumbuhan perekonomian tahun depan.

"Jadi, ada kepercayaan calon emiten untuk dapat menghimpun modal dari pasar modal juga meningkatkan minat mereka untuk melantai di bursa," imbuhnya.

BEI memprediksi dapat membukukan total pendapatan sebesar Rp956,19 miliar di tahun depan atau meningkat 11,19 persen dibandingkan total pendapatan RKAT 2016-revisi senilai Rp859,94 miliar. Optimisme ini timbul karena penambahan pada pos pendapatan usaha sebesar 12,13 persen.

Sementara, proyeksi atas biaya usaha BEI tahun depan sebesar Rp814,64 miliar, serta laba sebelum pajak sebesar Rp141,55 miliar. Diharapkan, laba bersih yang dikantongi BEI mencapai Rp95,46 miliar.

Tito juga memprediksi, total aset BEI akan tembus Rp2,24 triliun atau meningkat 6,63 persen dari RKAT 2016-revisi yang sebesar Rp2,1 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER