Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS tergelincir dari posisi tertinggi dalam dua minggu pada hari Selasa (25/1) karena realisasi dan perkiraan kinerja keuangan dari perusahaan di sektor perumahan dan produk konsumen tak sesuai harapan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 53,76 poin atau 0,3 persen ke 18.169,27, S&P 500 kehilangan 8,17 poin atau 0,38 persen ke 2.143,16. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 26,43 poin atau 0,5 persen ke 5.283,40.
Seperti dilansir dari
Reuters, saham Apple, perusahaan AS terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, jatuh karena penjualan iPhone mencatatkan tren menurun. Saham Apple anjlok sekitar 2 persen, menyeret S&P 500 berjangka ke posisi terendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama sesi reguler, saham Whirlpool amblas 10,8 persen menjadi US$152,09, karena lemahnya permintaan usai membukukan laba yang lebih rendah dari perkiraan. Sementara outlook Sherwin Williams juga mengecewakan Wall Street dan saham jatuh 10,9 persen menjadi US$247,61.
Keduanya merupakan indikasi beberapa analis bahwa sektor perumahan sedang lesu.
"Hasil mengejutkan dari Whirlpool dan Sherwin Williams mungkin menunjukkan perlambatan dalam siklus perumahan," kata Kim Forrest, analis ekuitas senior Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh.
Dia mengatakan hasil tersebut dapat membebani saham Home Depot, yang turun 3,5 persen ke US$123,34 sebagai titik penurunan terbesar di S&P 500. Sementara saham Lowes Cos turun 3,5 persen menjadi US$68,47.
Saham perusahaan produk konsumen Procter & Gamble naik 3,4 persen menjadi US$86,97 setelah melaporkan laba kuartalan lebih baik dari perkiraan.
Sementara saham produsen pakaian olahraga Under Armour turun 13,2 persen menjadi US$32,89 setelah melaporkan pertumbuhan penjualan kuartalan paling lambat dalam enam tahun.
"Kami memiliki
rally penguatan pada Senin dan belum mampu untuk mempertahankan itu, karena angka lemah dari beberapa nama," kata Peter Jankovskis, Kepala Investasi Oakbrook Investments di Lisle, Illinois.
Dari 150 perusahaan yang telah melaporkan sejauh ini, 75,3 persen telah mengalahkan ekspektasi analis, di atas rata-rata jangka panjang 63,5 persen.
Sekitar 6,39 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sejalan dengan 6,4 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.