Menteri Enggar Akui Target Swasembada Pangan Belum Tercapai

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2016 18:42 WIB
Biaya transportasi yang tinggi masih menjadi sumber masalah bagi pemerintah karena menjadi penyebab melambungnya harga pangan di sejumnlah daerah.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito (kanan) berbincang dengan Kepala BKPM Thomas Lembong usai memberi keterangan pers mengenai pokok-pokok RAPBN 2017 di Kantor Pusat Dirjen Pajak, Jakarta, Selasa (16/8). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla belum dapat mencapai target swasembada pangan sampai saat ini. Namun, tren penurunan harga sejumlah komoditas pangan dianggapnya sebagai tolok ukur keberhasilan pemerintah dalam dua tahun terakhir.

"Cabai sudah mulai turun, kisaran Rp40 ribu per kilogram (kg), biasanya Rp50 ribu per kg. Kemudian beras medium sudah dikisaran Rp9.000 sampai Rp9.500 per kg. Sementara gula, harganya sudah Rp12.500 per kg. Bawang juga sudah turun," ujar Enggar di Gedung Bina Graha, Istana Kepresidenan, Selasa (25/10).

Menurutnya, sejumlah langkah telah dilakukan pemerintah dalam dua tahun terakhir, mulai dari memotong rantai distribusi hingga mengintervesi harga jual dengan menetapkan harga acuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi rantai pasok, jelasnya, pemerintah telah memberikan penugasan kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk mengambil alih distribusi sejumlah bahan pangan pokok.

Hasilnya, lanjut Enggar, pemerintah berhasil mengatrol harga gula dan beras serta daging sapi, dengan menyesuaikan volume pasokan dengan kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Harga gula kita masuk dengan Bulog, juga untuk beras, berhasil stabil karena stoknya tersedia dan Bulog selalu hadir sebagai pembeli hasil produksi petani," jelas Enggar.

Sementara dari sisi harga jual, ia mengatakan, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 63 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, menjadi bukti intervensi pemerintah.

Melalui Permendag ini, katanya, pemerintah menetapkan harga acuan untuk tujuh komoditas pangan utama, yakni beras, jagung, kedelai, gula, bawang merah, cabai, dan daging sapi. Kendati demikian, baru harga gula dan beras yang bisa ditekan hingga setara dengan harga acuan.

"Pekerjaan Rumah"

Politisi Partai Nasdem mengakui, pemerintah masih ada beberapa persoalan terkait distribusi pangan yang masih harus dicarikan solusi. Terutama menyangkut biaya transportasi tinggi yang membuat harga bahan pangan melambung di sejumlah daerah.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan, pemerintah akan mengejar perencanaan kebijakan pangan jangka menengah dan panjang. Sebab, selama ini penanganan masalah pangan baru terfokus pada jangka pendek.

Menanggapi Darmin, Enggar memastikan Kementerian/Lembaga (K/L) yang terkait sektor pangan akan segera merumuskan kebijakan-kebijakan strategis untuk mewujudkan kemandirian pangan seperti yang dicita-citakan.

"Nanti dibicarakan tapi memang harus ada perencanaan pendek, menengah, dan panjang untuk menurunkan harga pangan sampai kita berhasil mandiri. Itu masih dibahas ke depan," terang Enggar. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER